Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Diplomat Rusia 34 Jam Pulang dari Korut Naik Troli, Didorong Sendiri

Video yang diunggah di akun Telegram Kementerian Luar Negeri Rusia menunjukkan kereta troli berisi koper dan wanita, didorong melintasi jembatan kereta api perbatasan oleh Sekretaris Ketiga Vladislav Sorokin, satu-satunya pria di rombongan itu.

Mereka melambaikan tangan dan bersorak saat mendekati tanah airnya, puncak dari perjalanan 32 jam via rel kereta api dari Pyongyang, dilanjutkan dengan naik bus selama 2 jam ke perbatasan.

"Butuh perjalanan panjang dan sulit untuk pulang," kata Kemenlu Rusia di unggahannya pada Kamis (25/2/2021).

"Untuk melakukan ini, Anda perlu membuat troli dulu, menaruhnya di atas rel, meletakkan barang-barang di atasnya, mendudukkan anak-anak, dan berangkat."

"Akhirnya bagian terpenting dari rute ini - berjalan kaki ke Rusia," tambah mereka.

Sorokin adalah mesin utama dari kereta tak bermesin, katanya, dan harus mendorongnya lebih dari 1 kilometer.

Begitu sampai di Rusia, mereka bertemu dengan rekan-rekan dari Kemenlu lalu diangkut dengan bus ke bandara Vladivostok.

"Jangan tinggalkan rekan Anda sendiri," imbuh Kemenlu Rusia melalui tagar.

Korut menutup perbatasan sejak Januari tahun lalu guna melindungi diri dari pandemi virus corona, yang kasus pertamanya muncul di China, negara tetangga mereka.

Cerita diplomat

Dengan staf dan perbekalan yang tak bisa masuk, kegiatan para diplomat dan para pekerja bantuan di Korea Utara menjadi semakin berat.

Beberapa kedubes lalu memulangkan seluruh staf mereka.

Namun, Rusia yang berhubungan dekat dengan Korea Utara, mempertahankan jumlah delegasinya.

Pada Jumat (26/2/2021) Kremlin berkata, perjalanan keluar dari Korea Utara menunjukkan layanan diplomatik tidak bisa dilakukan dengan santai.

"Tampaknya sangat menyenangkan dan elegan, tetapi kenyataannya ini adalah pekerjaan yang sangat kompleks, ketat, dan menuntut," ungkap jubir Kremlin, Dmitry Peskov, yang juga diplomat berpengalaman.

Joseph Stalin memainkan peran kunci dalam membentuk fondasi terbentuknya Korea Utara, dan Amerika Serikat membagi Semenanjung Korea menjadi dua zona dengan garis paralel ke-38.

Moskwa memiliki kedutaan besar di Pyongyang dekat kompleks kepemimpinan Korea Utara.

Sementara itu di Korea Selatan, netizen bereaksi dengan menyindir kisah diplomat Rusia yang pulang naik troli.

"Saya lega tidak lahir di Korea Utara," tulis netizen di salah satu portal internet terbesar Korsel, Naver.

"Tolong kembalikan gerobak Anda ke tempatnya," ejek netizen lainnya dikutip dari AFP.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/27/152038570/cerita-diplomat-rusia-34-jam-pulang-dari-korut-naik-troli-didorong

Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke