Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mesin Penjual Otomatis dengan Barang Dagangan Tak Lumrah Menjamur di Singapura

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan di lingkungan Kovan di Singapura sepertinya bukan tempat yang tepat untuk berbelanja salmon atau daging sapi wagyu.

Namun, di sinilah kedua produk itu ada, tersedia di mesin penjual otomatis di sebelah gerai penata rambut dan klinik dialisis.

Jurnalis BBC, Tim McDonald, bertanya-tanya apakah dia bisa menemukan mesin penjual otomatis surf and turf (hidangan yang mengombinasikan seafood dan daging sapi dalam satu piring), dan apakah itu akan enak.

Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya.

McDonald memilih irisan salmon gaya sashimi dan striploin wagyu Australia. Mesin penjual otomatis yang menyediakan salad terdekat ada di lingkungan sebelah. Jadi McDonald menunda mengudap sayuran untuk hari lain.

Piza, kaktus, dan lainnya

Mesin penjual otomatis kini sedang ngetren di Singapura.

Tak hanya daging wagyu atau salmon, mesin itu juga menyediakan roti, pastel, piza yang baru saja dimasak, jus jeruk yang baru diperas dan bahkan kepiting cabai yang dimasak, makanan favorit penduduk setempat yang terkenal dengan harga 60 dollar Singapura atau sekitar Rp 650.000.

Minuman dan kudapan ringan masih mendominasi, namun ragamnya semakin banyak.

Satu perusahaan telah mendirikan jaringan kafe yang menyajikan hidangan lokal yang hangat dari mesin.

Ada juga toko serba ada yang menjual segala sesuatu mulai dari plester hingga kacang panggang dari mesin.

Sebuah perusahaan retail lokal memiliki mesin penjual buku, sementara perusahaan lain menjual kaktus.

Perusahaan riset pasar, Euromonitor, mengatakan pendapatan mesin penjual otomatis di Singapura tumbuh sekitar 15 persen dari 91 juta dollar Singapura (Rp 965 miliar) pada 2014 menjadi 104,5 juta dollar Singapura (Rp 1,1 triliun) pada 2019.

Tahun 2020 diperkirakan akan menjadi tahun yang buruk karena pandemi, tetapi pertumbuhan pendapatan diperkirakan akan berlanjut tahun ini.

Mengapa Singapura?

Alasan pengusaha mesin penjual otomatis mencoba produk baru sangat beragam, seperti bisnis itu sendiri.

Manish Kumar, direktur pengelola Salmon Norwegia, mengatakan mesin penjual otomatis menawarkan ruang ritelnya sendiri.

Artinya, produk beku miliknya tidak ditempatkan di samping salmon segar, yang lebih populer di sini.

Mervin Tham, salah satu dari pendiri EasyMeat, yang menjual daging wagyu, berpendapat keragaman produk yang dijual oleh mesin penjual otomatis berkembang karena hambatan masuk yang cukup rendah.

"Ini adalah cara yang mudah untuk menguji suatu produk, terutama jika Anda memulai bisnis sendiri. Dan umumnya ada minat terhadap budaya ritel otomatis yang Anda lihat di luar negeri, seperti di Jepang," katanya.

Lelucon rumit atau makanan populer?

ATM Salmon Norwegia mengeluarkan irisan sashimi yang dibekukan dalam kemasan tertutup dengan sebungkus kecap dan garpu kayu kecil.

Ini adalah produk yang sangat spesifik sehingga ketika mesin mulai muncul di sekitar Singapura, muncul pertanyaan apakah itu mungkin lelucon yang rumit atau proyek seni yang aneh.

"Banyak orang yang mengatakan hal itu kepada saya," kata Kumar. Tetap saja, dia mengatakan penduduk setempat mulai menyukai gagasan itu.

Saat ini, ada 110 mesin, dan menurutnya ada cukup banyak pelanggan di Singapura untuk mendukung 900 mesin.

Dan semakin banyak mesin, semakin baik. Sebagian besar mesin beroperasi dengan margin tipis, yang berarti keuntungan yang layak bergantung pada memiliki banyak mesin dan cukup banyak orang untuk membeli dari mereka.

Kumar mengatakan kota yang padat penduduk seperti Singapura sangat ideal.

Siap menghadapi pandemi?

Di Jepang, yang memiliki lebih banyak mesin per kapita daripada negara lain, pandemi telah menghantam industri dengan keras, sebagian besar karena berkurangnya lalu lintas pejalan kaki.

Laporan Euromonitor juga memperkirakan penurunan yang signifikan untuk mesin penjual otomatis di Singapura.

Tetapi mesin penjual otomatis telah memainkan peran kunci dalam respons pandemi Singapura, dengan badan amal Temasek memasang 1.200 mesin di sekitar pulau untuk membagikan masker gratis.

Kumar mengatakan mesin penjual otomatisnya sendiri bekerja dengan baik, dengan penjualan melonjak sebelas kali lipat selama periode pembatasan Covid-19 di Singapura, yang membatasi pergerakan antara April dan Juni 2020.

"Itu tersedia 24 jam selama sepekan, tanpa kontak, aman untuk dibeli, aman untuk dimakan. Tidak perlu pergi ke superstore mana pun. Ada jarak sosial. Dalam enam detik, Anda mendapatkan produk Anda. Anda pergi," katanya.

Biaya dan kenyamanan?

Saya butuh waktu 30 menit dengan bus untuk sampai ke mesin penjual otomatis wagyu, jadi tanda di samping mesin yang mengatakan "agyu di dekat Anda" tidak sepenuhnya benar.

Tetapi EasyMeat adalah perusahaan baru dengan hanya beberapa mesin saja, dan pendiri perusahaan memiliki rencana untuk menambah mesinnya.

Di kota di mana hampir semua barang dapat dikirim, mereka sangat menyadari bahwa kenyamanan selalu menjadi nilai jual utama.

Salah satu pendirinya, Mervin Tham, mengatakan bahwa mereka memulai bisnis ini sebagian karena mereka semua secara terpisah menginginkan irisan daging wagyu untuk hidangan hot pot shabu shabu setelah tengah malam, dan tidak bisa mendapatkannya.

"Kadang-kadang saat cuaca dingin, dalam budaya Asia Anda suka menyantap steamboat atau hot pot. Dan terkadang Anda tidak makan wagyu saat Anda menginginkannya," kata Tham.

mengatakan ada celah antara bricks and mortar - istilah yang digunakan untuk perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara offline, dan perdagangan elektronik.

Jika supermarket tutup, alternatif yang jelas adalah memesannya secara online.

Tapi seringkali butuh beberapa hari untuk tiba, pelanggan mungkin harus menunggu di rumah selama beberapa jam untuk menerima pengiriman beku dan mungkin ada pesanan minimum.

Mesin penjual otomatis memecahkan masalah ini.

Daging sapi wagyu sepertinya merupakan pembelian impulsif yang tidak biasa, tetapi Tham mengatakan data mesin menunjukkan bahwa banyak pelanggan membeli setelah tengah malam.

"Saya tidak tahu siapa burung hantu yang akan berkemah sampai larut malam untuk makan malam," guraunya.

Makanan laut dan daging merah

Salmon dan steak, keduanya keluar dari mesin penjual otomatis dalam bentuk dibekukan dalam wadah tertutup vakum.

McDonald lantas membiarkannya mencair dalam perjalanan pulang, dan kemudian selama beberapa jam lagi setelah dia sampai di dapur.

Salmon tidak memerlukan persiapan apa pun selain mengeluarkannya dari kemasan.

Namun McDonald harus memasak wagyu seharga 24 dollar Singapura (Rp 255.000) di atas kompor, prospek yang sedikit menakutkan bagi pengacau kuliner.

Jadi McDonald memilih pendekatan yang paling sederhana: dibumbui ringan dan dimasak dalam wajan dengan sedikit minyak.

McDonald memberi nilai 7,5 dari 10 untuk surf and turf ini, yang ternyata lebih baik dari yang mulanya dia pikirkan.

Salmonnya kaya rasa, meskipun dia ingin sedikit wasabi dengannya. Steaknya empuk, berlemak dan sangat enak.

McDonald memasaknya terlalu lama dan presentasi saya tidak rapi. Tapi dia tidak bisa menyalahkan mesin untuk itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/21/185046470/mesin-penjual-otomatis-dengan-barang-dagangan-tak-lumrah-menjamur-di

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke