Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bocah Laki-laki Diculik 52 Hari oleh Pria yang Diduga Sebagai Pedofil

KOMPAS.com – Seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun akhirnya diselamatkan setelah diculik selama hampir 2 bulan oleh seseorang yang dicurigai sebagai pedofil.

Bocah tersebut diculik ketika dia berjalan pulang dari sebuah sekolah di Rusia sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Jumat (20/11/2020).

Orang tua bocah tersebut sangat terharu karena bisa melihat anaknya yang berhasil diselamatkan setelah diculik selama 52 hari tersebut.

Si penculik diidentifikasi identitasnya sebagai Dmitry Kopylov (26). Dia diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap bocah itu, menurut laporan yang mengutip pernyataan penegakan hukum.

Polisi merilis rekaman dramatis yang menunjukkan penggerebekan terhadap rumah Kopylov.

Mereka telah diberi tahu oleh Interpol bahwa melalui deepweb, Interpol mendapat informasi bahwa bocah itu disandera sekitar 22 kilometer dari rumahnya di sebuah desa di wilayah Vladimir, Rusia.

Sumber informasi tersebut diyakini berasal dari badan intelijen asing tanpa nama yang menjelajahi area tersembunyi di internet yang digunakan oleh para penjahat.

Setelah dia menghilang, pencarian besar-besaran dilakukan yang melibatkan polisi, tentara, dan beberapa relawan. Namun usaha mereka gagal menemukannya.

Ayah anak laki-laki itu mengatakan kepada REN TV bahwa mereka selalu percaya akan menemukannya.

“Dia memeluk dan mencium ibunya. Kami terharu. Ini adalah ledakan emosi dan kelegaan bahwa cobaan berat telah berakhir. Akhirnya dia ditemukan,” kata ayah anak itu.

“Dia sedang istirahat sekarang. Dia tidak meminta apapun, tapi tidak meninggalkan ibunya. Dia tidak ingin berkomunikasi dengan siapa pun, hanya dengan ibu dan saya,” sambungnya.

Ayahnya mengatakan bahwa putranya tidak memberi tahu orang tuanya apa pun tentang penculikan itu dan tidak ingin membicarakannya.

Sang pelaku dilaporkan telah merusak korban namun dia membantah telah melakukan pemerkosaan.

Pelaku mengatakan peada interogator bahwa dia ingin menunggu bocah itu sampai usia tertentu.

“Anak saya bilang pria itu mendorongnya ke mobilnya. Kami tidak tahu di mana dia menahan putra kami,” kata ayah korban.

Ombudsman anak-anak daerah Gennady Prokhorichev bersyukur anak tersebut berhasil ditemukan dan masih hidup.

Lembaga itu memperingatkan kepada orag tua bahwa kasus tersebut merupakan peringatan kepada para orang tua agar lebih mengawasi anaknya.

Korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Kini, dia dilaporkan membutuhkan bantuan psikologis yang kuat.

“Selama satu setengah bulan dia disimpan di rumah asing oleh seorang pria karena suatu alasan - dia dipisahkan dari keluarganya. Sekarang kita perlu bekerja dengan anak itu. Dia membutuhkan cinta keluarganya,” tulis ombudsman.

Kolonel Irina Volk dari Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan informasi tentang bocah itu didapatkan dari kolega asing melalui saluran Interpol.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/21/142048470/bocah-laki-laki-diculik-52-hari-oleh-pria-yang-diduga-sebagai-pedofil

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke