Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mata-mata Super Rusia, Pria Ini Curi Data Rahasia AS dan Sekutunya Selama 32 Tahun

Yuri Shevchenko, yang meninggal dalam usia 81 tahun pada pekan lalu, disebut berhasil mendapatkan berbagai data intelijen level tinggi dari negara Barat.

Kematian Shevchenko diumumkan oleh badan intelijen Rusia untuk luar negeri, SVR, di mana dia juga sempat bekerja sebagai agen KGB saat era Uni Soviet.

Kariernya di SVR dan KGB adalah "agen ilegal", di mana dia bakal menjalankan operasi tanpa dilindungi diplomatik, dan terjadi antara 1969 sampai 2001.

Saat bekerja di negara Barat, dia disebut mengontrol aktivitas spionase di Gedung Putih, Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Badan Penyelidik Federal (FBI).

Kantor berita lokal Sputnik memberitakan, Shevchenko juga pernah berada di markas Organisasi Kerja Sama Atlantik Utara (NATO) dan Kementerian Luar Negeri AS.

Penghargaan tertingginya adalah ketika dia disebut berhasil mencuri 300 volume dokumen rahasia level tinggi NATO, dan meneruskannya ke Kremlin.

Shevchenko mendapat penghargaan langka di mana fotonya terpampang di monumen khusus bagi para telik sandi "Negeri Beruang Merah".

Tiga tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengganjarnya dengan Pahlawan Rusia, yang merupakan gelar tertinggi di negara itu.

Detil metode maupun skala spionase yang dilakukannya dirilis setelah Shevchenko meninggal pada 6 November, dikutip The Sun Selasa (10/11/2020).

"D Italia, Jerman, Inggris... Di mana pun dia berada, dia melakukan penyamaran yang tak biasa, menjadi seniman," ulas TV Zvezda.

Shevchenko disebutkan adalah seniman lukis yang luar biasa, dan memahami sejarah lukis serta bermimpi melukis di istana matau kantor pemerintahan.

Dia lulus dari Institut Arsitektur Moskwa dan mendapatkan Penghargaan Stalin, yang setelah dia tak ada lagi yang memperolehnya.

Hidupnya berubah pada 1960-an saat bertemu Yuri Drizdov, pendiri unit khusus Vympel sekaligus Wakil Ketua Dinas Rahasia KGB.

"Dari situ, dia kemudian menyadari bahwa tidak profesi yang lebih penting selain melindungi Ibu Pertiwi," ulas TV Zvezda.

Yuri Shevchenko sendiri sempat menuturkan bahwa yang ingin dia lakukan adalah melindungi tanah air, sehingga bangunan yang hendak dia lukis bakal terus berdiri.

Kepada harian lokal Vesti September lalu, Shevchenko mengungkapkan pernah ada suatu masa di mana badan kontra-intelijen seluruh dunia curiga padanya.

"Saya berkata ke diri saya sendiri: Engkau harus mengubah dirimu," kata Shevchenko. Jadi, dia pun mengubah penampilannya sekali lagi.

Sang mata-mata super pun membagi resep rahasianya, di mana dia mengaku punya kemampuan untuk menjalin pertemanan yang sangat erat.

Dia mengaku mendapatkan bantuan tak terduga bahkan dari sosok yang mempunyai pangkat sangat tinggi d negaranya, yang bahkan tidak tahu siapa yang dibantu.

"Mereka tidak tahu sudah membantu intelijen Soviet. Mereka bahkan tak tahu berhadapan dengan siapa. Inilah kekuatan menjadi agen ilegal," kata dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/12/085936370/mata-mata-super-rusia-pria-ini-curi-data-rahasia-as-dan-sekutunya-selama

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke