Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Pekan Berlayar, 41 Awak Kapal dan Penumpang Positif Covid-19

OSLO, KOMPAS.com - Kurang lebih ada 41 penumpang dan awak kapal pesiar Norwegia, MS Roald Amundsen, didagnostik positif Covid-19.

Sementara, masih ada ratusan lagi penumpang MS Roald Amundsen yang menunggu hasil diagnostik Covid-19 dan melakukan karantina mandiri.

Melansir BBC pada Senin (3/8/2020), kapal milik perusahaan Norwegia, Hurtigruten, itu merapat di pelabuhan Tromso di Norwegia utara pada Jumat (31/7/2020), yang kemudian dilakukan pengetesan Covid-19.

"Ini adalah situasi serius bagi semua orang yang terlibat. Kami belum cukup baik (dalam menerapkan prosedur kesehatan dan keamanan Covid-19) dan kami telah melakukan kesalahan," kata Kepala Eksekutif, Daniel Skjeldamsaid dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/8/2002).

Sekarang ini, Hurtigruten telah menghentikan semua jadwal pelayaran kapal pesiar yang ada.

"Evaluasi awal menunjukkan kesalahan pada beberapa prosedur internal kami. Satu-satunya pilihan yang bertanggung jawab adalah untuk menunda semua ekspedisi pelayaran," ujar Skjeldamsaid.

Pemerintah Norwegia kemudian mengumumkan akan menghentikan semua operasional kapal pesiar, dengan lebih dari 100 orang penumpang, selama setidaknya 14 hari.

Pihak polisi tengah melakukan penyelidikan tentang apakah ada aturan yang dilanggar sebelum penyebaran virus corona terjadi di Roald Amundsen.

"Kami telah menemukan alasan untuk membuka sebuah kasus," kata seorang pejabat polisi kepada kantor berita Reuters.

Apa yang terjadi di kapal?

MS Roald Amundsen telah melakukan perjalanan selama seminggu ke Svalbard di Arktik, dan dijadwalkan untuk mengunjungi pelabuhan di Inggris serta Skotlandia pada September.

Ada 4 anggota awak kapal dirawat di rumah sakit, pada Jumat (31/7/2020), segera setelah kapal merapat di pelabuhan Tromso, melakukan pengetesan, dan mereka kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Selain itu, ada 32 anggota awak kapal lainnya ditemukan terinfeksi. Staf yang dites positif termasuk warga negara Jerman, Prancis, dan Filipina.

Menurut Hurtigruten, para penumpang kapal telah melakukan tes Covid-19 sebelum meninggalkan negara asal mereka, tetapi tidak melakukan karantina sebelum mulai melakukan perjalanan di dalam kapal MS Roald Amundsen. 

Hampir 180 penumpang telah meninggalkan kapal pada Jumat itu. Pihak otoritas kemudian mencari cara untuk mecari dan mengetes mereka yang telah ada di atas kapal untuk mendapatkan data penyebaran virus corona yang terjadi di dalam kapal MS Roald Amundsen.

Berdasarkan laporan pejabat kesehatan, semua penumpang kapal MS Roald Amundsen sekarang telah dihubungi dan diminta untuk mengisolasi diri paling tidak selama 10.

Lima penumpang kapal MS Roald Amundsen sejauh ini dinyatakan positif dari 387 penumpang yang telah melakukan perjalanan di dalam kapal sejak 17 Juli atau sekitar 2 pekan lamanya.

"Kami berharap lebih banyak orang yang terinfeksi (virus corona) dapat terdeteksi," ucapnya.

Mayoritas penumpang dilaporkan adalah orang Norwegia, tetapi ada juga pelancong dari Jerman, Denmark, Inggris, dan AS.

Penyebaran infeksi Covid-19 yang terjadi di MS Roald Amundsen adalah pukulan tambahan untuk industri kapal pesiar, yang mana sebelumnya selama pandemi virus corona saham perusahaan di operator global utama ini, turun secara dramatis sejak awal Maret.

Pada awal tahun ini, ribuan penumpang kapal terlantar di laut karena pelabuhan menolak masuk kapal-kapal yang dikonfirmasi memiliki kasus virus corona.

Kapal MS Roald Amundsen terlantar selama beberapa hari pada Maret, setelah pelabuhan Chili menolak masuk kapal tersebut yang mengkonfirmasi terdapat orang dengan Covid-19 di dalamnya.

Peristiwa serupa juga terjadi pada kapal lainnya di berbagai tempat di seluruh dunia, selama beberapa pekan karena Covid-19.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/04/135218170/2-pekan-berlayar-41-awak-kapal-dan-penumpang-positif-covid-19

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke