Siapa Bakal Jadi Cawapres Joe Biden? Ini Profil 12 Kandidatnya (Bagian 1)

Jika mantan Wakil Presiden AS era Barack Obama itu menepati janjinya, artinya akan menjadi kali ketiga sebuah partai besar mengajukan nama wanita di pemilu AS, empat tahun setelah Hillary Clinton maju sebagai capres.

Upaya itu diperkirakan akan menguntungkan Demokrat, yang banyak didukung perempuan menurut survei.

Kemungkinan, berkahnya juga akan didapat Biden yang pernah terjerat kasus dugaan pelecehan seksual.

Biden mengatakan akan mengumumkan pilihannya pada awal Agustus. Sementara itu, BBC memprediksi ada 12 kandidat yang berpotensi menjadi orang nomor 2 di AS pada pemilu November mendatang.

Di bagian pertama ini, berikut adalah profil singkat dari 6 kandidat cawapres Biden.

Wanita 55 tahun ini memiliki latar belakang yang beragam. Ibunya dari India dan ayahnya dari Jamaika.

Baru-baru ini dia sukses menggalang dana 2 juta dollar AS (Rp 28 miliar) untuk acara virtual yang diadakan Biden.

BBC menyebut Harris tipikal wanita yang gerak cepat, dan dapat memuaskan permintaan pendukung Biden yang ingin cawapresnya adalah wanita non-kulit putih.

Kamala Harris juga menuai pujian besar berkat keberaniannya menyuarakan reformasi polisi dalam demonstrasi anti-rasisme belakangan ini.

Tahun lalu pasangan Biden-Harris digadang-gadang bakal maju ke pemilu AS 2020, dan kini sepertinya akan terwujud.

Whitmer adalah mantan legislator negara bagian yang menjalani tahun keduanya sebagai Gubernur Negara Bagian Michigan.

Akan tetapi pandemi virus corona telah meningkatkan popularitasnya secara pesat. Dia menjadi orang terdepan yang mengoordinasikan tanggapan wilayah kekuasaannya.

Whitmer berani mengkritik pemerintah pusat lamban menangani wabah virus corona. Di sisi lain keberaniannya menjadikan Whitmer jadi target serangan verbal Donald Trump, tapi juga meningkatkan popularitasnya.

Dalam menangani virus corona, Whitmer dengan tegas menerapkan social distancing dan menutup bisnis, saat Michigan menjadi salah satu pusat penyebaran Covid-19 di AS.

Orang-orang konservatif mengecamnya, tetapi Demokrat semakin menyanjungnya.

Pada 2016 Hillary Clinton kalah suara di Michigan dari Donald Trump, yang menjadi salah satu penyebab kekalahannya.

Jika Biden tidak ingin situasi yang sama terjadi, ia mungkin akan menggandeng Gretchen Whitmer (48) yang asli orang Michigan.

Tammy Duckworth (52) kehilangan kedua kakinya saat helikopter yang dikendarainya ditembak jatuh oleh pemberontak di Irak.

Meski begitu dia tetap di militer dan pensiun dengan pangkat letnan kolonel, lalu menjadi asisten sekretaris di Departemen Urusan Veteran saat masa kepemimpinan Barack Obama.

Duckworth pernah bertugas di DPR dan memenangkan kursi senatnya pada 2016. Dia adalah wanita Thailand-Amerika pertama yang terpilih untuk Kongres. Pada 2018 ia menjadi wanita pertama yang melahirkan saat bertugas di Senat.

Illinois adalah basis Demokrat, tetapi kedekatannya dengan medan pertempuran utama di Midwest serta pengalamannya yang cukup di dunia politik, bisa membuatnya jadi pilihan menarik bagi Biden.

Dia pernah menjadi yang terdepan dalam pemilihan selama berbulan-bulan pada pertengahan 2019.

Namun dukungan kepadanya kemudian memudar, karena banyak orang progresif kembali memihak Bernie Sanders, sedangkan kaum moderat memilih kandidat yang lebih muda seperti Pete Buttigieg.

Banyak kaum progresif berharap Warren mendukung Sanders saat mundur dari perlombaan pada awal Maret. Keputusannya untuk menahan diri melakukan itu mungkin telah membuat tim sukses Biden tertarik.

Sekarang ada kesempatan lagi bagi Demokrat untuk menawarkan posisi kepada Warren.

Meski masih ada gesekan antara kubu Sanders dan Warren, wanita berusia 71 tahun itu tetap bisa jadi opsi menarik bagi Biden untuk menjangkau sayap kiri partainya, dan menjadi lebih progresif.

Dengan Negeri "Paman Sam" yang sedang menghadapi krisis ekonomi, Warren dapat menjanjikan beberapa kebijakan liberalnya jika meraih tiket cawapres.

Demokrat sudah berjanji tak mau mengulang kesalahan yang sama, dan jika Biden memegang teguh prinsip "jangan abaikan Wisconsin", menunjuk Tammy Baldwin sebagai duetnya bisa jadi cara ampuh.

Baldwin sedang menjalani periode keduanya sebagai salah satu senator negara bagian, dan telah bekerja di DPR selama 14 tahun sebelum itu.

Pemilihannya juga akan bersejarah, karena wanita 58 tahun ini akan menjadi orang pertama yang secara terang-terangan mengaku lesbian dan mendapat tiket cawapres. Dia juga merupakan anggota Senat pertama yang secara terbuka mengaku lesbian.

Pete Buttigieg yang merupakan pria gay terbukti memiliki basis pemilih tersendiri, sehingga penunjukan Baldwin mungkin akan menjadi daya tarik tertentu bagi Biden dan Demokrat.

Negara bagian bergurun itu menurut mereka akan menjadi "titik krusial" bagi Biden, yang dapat membebaskan kekhawatirannya tentang pendirian pemilih Wisconsin yang berubah-ubah

Oleh karenanya, salan satu strategi untuk memenangkan suara di sana adalah menggandeng orang Arizona sebagai cawapres.

Pada 2018 Krysten Sinema menjadi anggota Demokrat pertama yang memenangkan kursi Senat Arizona dalam 30 tahun.

Menurut aktivis sayap kiri partai itu, Sinema adalah wanita muda yang haluan politiknya mungkin terlalu sentris.

Gaya busananya dinilai agak aneh. Baru-baru ini ia memakai wig ungu di Senat. Ini bisa menjadi kontras dengan kepribadian Biden yang tenang.

Jika Biden memilihnya sebagai cawapres, wanita 43 tahun itu akan menjadi orang pertama yang secara terbuka mengaku biseksual, dan memegang tiket perlombaan pemilu.