Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penuh Haru, Pastor Ini Lakukan Perjamuan Kudus pada Pasien Covid-19 Sambil Pakai APD

MOSKWA, KOMPAS.com - Pastor Vasily Gelevan membungkuk di hadapan pasien Covid-19 di apartemennya untuk lakukan perjamuan kudus dan memberikan kalimat penghibur sembari mengenakan pakaian hazmat yang berfungsi sebagai alat pelindung diri (APD).

Hal itu merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pastor ortodoks Rusia yang berumur 45 tahun itu jika dia bepergian ke Moskwa dengan minivan-nya dan membantu pasien Covid-19 di rumah mereka mau pun di rumah sakit.

Awalnya keluarga pastor Gelevan kurang menyukai keputusan pria itu dalam melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19.

Namun, ayah dari 5 anak itu memandang perawatan pastoral sebagai suatu tanggung jawab yang tidak bisa dia tolak, apalagi di tengah pandemi.

"Saya memosisikan diri saya dengan mereka," ujar Gelevan.

"Bagi saya, kunjungan pendeta memberi perjamuan kudus akan menjadi hal paling menggairahkan. Bukan masalah kalau saya tidak bisa melihat wajahnya dan tidak bisa mendengar suaranya.

Dia akan datang dan memeluk saya, menunjukkan simpatinya dan membawakan pada saya hal paling berharga di dunia, perjamuan kudus!" imbuh Gelevan yang berusaha menirukan isi hati pasiennya.

Dalam beberapa tahun sebelum virus corona merebak, kunjungan pastor dilakukan pada orang-orang sekarat di rumah sakit Moskwa. Sampai akhirnya ibu kota Rusia itu diterjang virus corona.

"Mereka menghubungi saya dan mengatakan banyak hal harus dilakukan, banyak orang sakit, dan sedikit yang dilatih mengatasi stres dan memasuki zona merah untuk menawarkan bantuan," kata Gelevan. "Aku merasa bahwa aku harus menjawab panggilan itu."

Moskwa telah mencatat sebanyak lebih dari 449.000 kasus infeksi yang dikonfirmasi. Mencatat angka itu sebagai yang tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil. 

Ada pun angka kematian akibat virus corona di Rusia sebanyak 5.520 orang, sebagaimana The Associated Press melansir dari laporan pada Jumat lalu.

Seiring dengan perlunya Gelevan meyakinkan keluarganya, dia disebut keluarganya bahwa dia telah berperan sebagai pahlawan. 

Pastor harus mengatasi rasa takutnya sendiri akan paparan virus corona.

Gelevan menceritakan bagaimana khawatir dirinya pertama kali mengunjungi pasien virus corona. Dia terkejut karena di lubang kunci rumah pasiennya itu disumpal kapas.

Dia kemudian berasumsi bahwa pihak medis bahkan harus menyumpal pintu apartemen agar virus corona tidak menginfeksi para tetangga lainnya.

Namun ternyata, kapas itu disumpal disana agar pasien itu tidak menghirup asap tembakau dari rokok para tetangga.

"Saya sering mengingat lubang kunci itu," ujar sang pastor, "Saya sadar bahwa 'mata yang takut' akan melihat apa pun sebagai suatu hal yang bahaya."

Gelevan mengatakan dirinya memakai APD untuk menjaga dirinya dari paparan infeksi dan melakukan berbagai tindak pencegahan. Namun, hal itu tidak akan membuatnya takut dalam melakukan tugas gereja.

"Anda hanya perlu menemukan jalan tengah tanpa perlu menjadi ekstrem, menjadi panik atau pun menolak (pasien) Covid-19," kata Gelevan.

Gelevan melayani sebagai seorang imam di Gereja Moskwa tentang Peringatan Kabar Suci di Sokolniki, yang dibangun oleh tentara kekaisaran Rusia pada1906.

Selama masa Soviet, gereja menampung unit militer, dan setelah Gereja Ortodoks Rusia memperolehnya kembali di awal 2000-an itu menjadi gereja resmi pasukan udara Rusia.

Gereja, seperti semua gereja di Rusia, telah ditutup untuk umat sejak 13 April dan dijadwalkan untuk dibuka kembali pada Sabtu.

Dalam masa sakit dan gangguan yang baru-baru ini terjadi, Gelevan melihat adanya pesan kepada umat manusia untuk meninggalkan kesombongan dan memperbaiki kesalahan.

"Kita akan menangis dan kemudian tenang, bangkit dari lutut kita dan maju," katanya. "Kita akan menjadi lebih sederhana dan lebih manusiawi, dipenuhi dengan lebih banyak cinta untuk diri kita sendiri dan orang lain dan juga dunia di sekitar kita."

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/07/154543570/penuh-haru-pastor-ini-lakukan-perjamuan-kudus-pada-pasien-covid-19-sambil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke