Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena Komentar Rasisnya atas Kematian George Floyd, Wali Kota Mississippi Diminta Mengundurkan Diri

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wali kota Mississippi menolak untuk mengundurkan diri setelah menghadapi serangan balasan atas komentar rasisnya terhadap kematian George Floyd, "Saya tidak melihat sesuatu yang tidak masuk akal".

Hal Marx, wali kota Petal, Mississippi, menolak permintaan pengunduran dirinya setelah komentar rasisnya pada kematian George Floyd di Minneapolis memicu kontroversi.

Dewan Petal Aldermen pada Kamis mengadakan pertemuan khusus yang berusaha meminta Marx untuk mundur.

Namun, dia menolak.

"Saya tidak akan pernah menyerah pada mentalitas massa," kata Marx, seraya menambahkan bahwa dia dan keluarganya telah menerima ancaman pembunuhan.

Dilansir USA Today, Warga, dengan emosi yang tinggi, menyerukan pengunduran dirinya. Protes warga dipicu oleh komentarnya yang dianggap rasis di media sosial.

Perselisihan dimulai pada Selasa ketika Marx mengunggah pernyataan, "Mengapa masih ada orang yang memilih untuk menjadi seorang polisi di masyarakat kita hari ini?"

Wali kota itu merujuk pada para petugas polisi yang dipecat pada Selasa, sehari setelah Floyd meninggal setelah diinjak lehernya dengan lutut salah satu petugas ke tanah.

Marx menerima serangan balasan, tetapi dia mengatakan kata-katanya telah disalah tafsirkan oleh beberapa orang.

Di Twitter, Marx mengungkapkan, "Jika Anda berbicara tentang insiden di Minneapolis, saya tidak melihat sesuatu yang tidak masuk akal.

Jika Anda bisa mengatakan Anda tidak bisa bernapas, itu artinya Anda bisa bernapas. Kemungkinan besar pria itu meninggal karena overdosis atau serangan jantung," namun kini ucapan Marx itu telah dihapus.

Marx kemudian menjelaskan maksud ucapannya itu, bahwa tidak ada yang tahu pasti bagaimana Floyd meninggal atau bagaimana keadaannya sebelum dia diinjak lehernya ke tanah oleh seorang petugas kepolisian Minneapolis.

"Saya pikir orang-orang begitu cepat menghakimi polisi sebelum mereka memiliki semua fakta," katanya.

"Saya tidak mengatakan apakah suatu kejahatan telah dilakukan atau apakah mereka melakukan sesuatu yang benar atau salah, yang saya katakan adalah jangan buru-buru menghakimi berdasarkan apa yang Anda lihat dalam video itu."

Marx, yang pertama kali terpilih sebagai wali kota pada 2009, mengatakan dia meminta orang-orang untuk menunggu sampai semua fakta keluar sebelum menghakimi polisi.

"Saya sudah melihat terlalu banyak kasus sebelumnya di mana polisi dinilai bersalah di mata publik, tetapi kemudian dinyatakan tidak bersalah berdasarkan hukum," katanya.

"Karena pernyataanku itu, tiba-tiba aku dipanggil rasis, aku dibilang harus merasakan leher diinjak ke tanah dan segala macam hal yang penuh kebencian hanya karena memiliki pendapat dan meminta orang untuk mendapatkan semua fakta sebelum mereka menghakimi."

Terlepas dari niat Marx, Clarence Magee, presiden NAACP Forrest County di Mississippi, mengatakan pernyataan wali kota itu tidak masuk akal.

"Mendengar pernyataan yang dibuat oleh wali kota atau siapa pun itu sangat meresahkan," katanya.

"Apa yang kami lihat adalah polisi menjijikkan. Video itu membuat saya memiliki emosi yang campur aduk.

Meyakini dan berpikir bahwa kami belum melangkah cukup jauh pada hari dan waktu saat ini dengan media sosial dan semua hal semacam itu - tidak boleh ada yang membenarkan hal seperti itu.

Semua orang harus mengutuknya, termasuk wali kota. Warna kulit tidak ada hubungannya dengan itu," ungkap Magee mengatakan bahwa hilangnya nyawa manusia harus menjadi perhatian paling penting.

"Anda mengirim pesan kepada orang-orang yang biadab, yang merupakan teroris, Anda mengatakan tidak apa-apa. Tapi sebenarnya itu bermasalah,"  kata Magee.

"Dia adalah putra dari seseorang. Ayah dari seseorang. Kakak dari seseorang. Jika dia mengalami hal serupa, apakah dia akan membuat pernyataan yang sama?"

Marx mengatakan dia tidak berusaha membuat pernyataan.

Dia mengatakan orang telah menafsirkan kata-katanya seperti yang mereka inginkan tanpa mempertimbangkan niatnya.

"Mereka sudah mengambil keputusan," katanya. "Jika Anda memiliki pendapat yang berbeda, maka Anda adalah orang yang mengerikan. Tidak ada dari yang saya katakan secara faktual salah atau rasis atau ada hubungannya dengan ras sama sekali," lanjutnya.

Kisah Floyd mendapat perhatian nasional melalui laporan berita dan video yang diambil di tempat kejadian.

Seorang warga merekam peristiwa itu dan menunjukkan Floyd memohon kepada seorang polisi ketika petugas terus menekan lututnya ke leher Floyd.

Akhirnya Floyd berhenti bicara. Sekitar empat menit dalam video, Floyd menjadi tidak responsif. Floyd dinyatakan meninggal kemudian di rumah sakit setempat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/29/175246170/karena-komentar-rasisnya-atas-kematian-george-floyd-wali-kota-mississippi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke