Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perpanjang Lockdown Parsial, Singapura Fokus Turunkan Angka Infeksi Covid-19 Komunal

SINGAPURA, KOMPAS.com – Pemerintah Singapura menitikberatkan target untuk menurunkan secara drastis angka infeksi virus corona komunal di masyarakat setelah mengumumkan perpanjangan lockdown parsial hingga 1 Juni mendatang.

Dalam pidatonya, Selasa sore (21/04/2020), Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengutarakan kecemasannya terhadap masih tingginya kasus Covid-19 yang tidak diketahui asal-usul persebarannya.

“Sangat disesalkan, angka kasus yang tidak terhubung tidak kunjung turun. Ini mengindikasikan adanya kasus komunal Covid-19 yang tidak terdeteksi di komunitas masyarakat,” tutur Lee.

Perpanjangan lockdown parsial atau circuit breaker diharapkan dapat memutus rantai kasus komunal ini serta mencegah kasus dari asrama pekerja konstruksi asing meluber ke masyarakat.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah negeri “Singa” ini mengumumkan pengetatan usaha esensial yang diizinkan tetap beroperasi.

Angka pekerja yang masih menggunakan kendaraan umum ke tempat kerja akan diturunkan dari 20 persen menjadi 15 persen.

Mulai hari ini, seluruh usaha salon atau tukang cukur rambut harus ditutup. Hal yang sama juga berlaku untuk usaha makanan minuman yang hanya menjual satu jenis produk seperti kue, dessert, bubble tea, jus buah, kopi, es krim, alkohol, dan lainnya.

Tidak ketinggalan, toko-toko penjual makanan hewan juga harus menghentikan operasinya.

Pembatasan juga diberlakukan terhadap akses menuju 4 pasar yang selalu ramai di mana sistem ganjil genap berdasarkan angka terakhir kartu tanda penduduk akan diberlakukan.

Pemerintah juga meminta hanya maksimal satu orang dari setiap rumah atau keluarga yang meninggalkan rumah untuk keperluan esensial seperti berbelanja atau membeli makanan.

Olahraga misal jogging atau berlari masih diizinkan jika dilakukan sendiri di pekarangan rumah atau distrik tempat tinggal masing-masing.

Masih adanya kelompok masyarakat yang keluar berkeliaran dalam jumlah besar dengan anggota keluarganya menjadi latar belakang utama pengetatan ini.

“Kita harus menurunkan angka kasus baru ke satu digit atau bahkan nol,” tegas Lee.

Perdana Menteri berusia 68 tahun itu melanjutkan bahwa Singapura akan meningkatkan lebih agresif kapasitas testing (uji virus pada warga) agar kasus-kasus baru Covid-19 dapat segera terdeteksi.

Data terakhir menunjukan adanya 1.111 pasien baru corona di mana 1.050 atau 94.5 persen pasien berasal dari asrama pekerja asing.

Total pasien Covid-19 di Singapura berdasarkan data terakhir hampir mendekati 10.000 yaitu sebanyak 9.125 pasien.

Baru 839 pasien atau 9.2 persen yang telah sembuh dan dapat meninggalkan rumah sakit dan fasilitas pemulihan.

Sebanyak 11 pasien telah meninggal dunia termasuk 2 Warga Negara Indonesia (WNI).

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/132613370/perpanjang-lockdown-parsial-singapura-fokus-turunkan-angka-infeksi-covid

Terkini Lainnya

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke