Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10.000 Orang Meninggal karena Corona, Gubernur New York: Yang Terburuk Sudah Berakhir

"Yang terburuk sudah berakhir jika kita terus pintar ke depan. Saya percaya kita sekarang bisa mulai di jalan menuju keadaan normal," kata Cuomo kepada wartawan, dikutip dari AFP Selasa (14/4/2020).

Gubernur dari Partai Demokrat ini melanjutkan, 671 orang meninggal akibat Covid-19 di New York dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total kematian di negara bagian tersebut menjadi 10.056.

Angka 671 korban meninggal dalam sehari itu adalah yang terendah di New York sejak 5 April, sedangkan yang tertinggi dicatatkan pada Kamis pekan lalu yakni 799 jiwa yang melayang.

Cuomo dan para gubernur negara bagian sekitarnya yakni New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Delaware, dan Rhode Island, kemudian mengadakan konferensi video bersama, yang mengumumkan satu gugus tugas untuk membuat rencana pembukaan kembali.

Di West Coast, para gubernur California, Oregon, dan Washington juga mengumumkan kesepakatan tentang visi bersama untuk membuka kembali ekonomi mereka, sembari tetap mencegah penyebaran virus corona.

Rincian tentang rencana mereka diperkirakan siap pada Selasa (14/4/2020).

Sebelumnya, Presiden Donald Trump dalam tweet-nya menuliskan, setiap keputusan untuk mengakhiri penutupan ada padanya, walau lockdown yang ditetapkan negara bagian adalah inisiatif gubernur.

Sistem federal pemerintah AS mendelegasikan kekuasaan kepada gubernur dari 50 negara bagian, tetapi presiden secara teori dapat menggunakan kekuasaannya untuk mengawasi strategi nasional yang terkoordinasi.

Cuomo mengatakan, 18 pejabat dengan 3 masing-masing dari 6 negara bagian wilayah East Coast akan segera mulai bekerja pada proposal "terkoordinasi" untuk membuat bisnis dan sekolah terbuka lagi.

"Kami tidak memulai dengan jadwal tetapi kami akan mengatakan kepada kelompok, 'kami menginginkannya segera tetapi harus cerdas'," tegas Cuomo.

Pada konferensi pers sebelumnya ia mengatakan, pembukaan kembali akan dilakukan secara bertahap, yang melibatkan pelonggaran aturan isolasi dan bisa dimulai dengan menetapkan ulang siapa saja yang termasuk pekerja esensial.

Tidak bisa cepat

Terkait dengan pembukaan kembali New York, Cuomo mengingatkan segalanya tidak akan kembali seperti biasa dalam waktu cepat.

"Ini tidak akan terjadi seperti, kita menyalakan saklar dan semua orang keluar dari rumah mereka, masuk ke mobil mereka, saling melambai dan berpelukan, lalu perekonomian akan dimulai," ucap Cuomo beranalogi.

Gubernur menggambarkan, memulai kembali perekonomian New York seperti "membuka katup", dan memohon orang-orang untuk "melakukannya dengan hati-hati, perlahan, dan cerdas."

"Jika Anda melihat bahwa tingkat infeksi mulai meningkat, yang akan merusak semua yang telah kita capai sejauh ini, maka Anda tahu Anda membuka katup terlalu cepat," katanya.

Gubernur 62 tahun itu mendorong 19,5 juta penduduk New York untuk terus mengikuti pedoman physical distancing, dengan mengatakan "dua atau tiga hari perilaku ceroboh bisa membawa pandemi kembali."

Negara bagian New York menyumbang hampir setengah dari 23.070 kematian akibat virus corona di AS, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.

Virus ini telah menyebar di kalangan masyarakat Amerika Latin dan Afrika-Amerika yang tinggal di area miskin, di mana banyak penduduk bekerja di sektor jasa dan sering kali tidak memiliki asuransi kesehatan yang komprehensif.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/14/093157270/10000-orang-meninggal-karena-corona-gubernur-new-york-yang-terburuk-sudah

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke