Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Ketegangan, Kim Jong Un Beri Dukungan untuk Korsel Hadapi Virus Corona

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kim Jong Un telah mengirim surat untuk mendukung Korea Selatan berperang hadapi virus corona.

Surat yang ditujukan ke Presiden Moon Jae-in itu dikirim pada Rabu (4/3/2020) dan tiba Kamis (5/3/2020) di Negeri "Ginseng".

Di dalam surat itu, Kim yang merupakan pemimpin agung di Korea Utara, mengungkapkan harapannya agar Korea Selatan bisa mengatasi penyebaran virus corona Covid-19.

Kim juga menyuarakan keprihatinan atas kesehatan Moon, dan mendiskusikan pandangannya tentang situasi di Semenanjung Korea.

Kabar ini diungkap oleh Yoon Do-han, sekretaris pers senior Moon, dikutip dari Mirror.

Negara yang dipimpin Moon Jae-in itu memang menghadapi tantangan yang berat untuk membasmi virus corona.

Pada Kamis kemarin ditemukan 438 kasus infeksi baru, yang membuat jumlah kasus infeksi virus corona menembus angka 6.000 di Korea Selatan.

Jumlah kasus itu adalah yang terbesar di luar China, lokasi pertama munculnya virus corona akhir Desember lalu.

Kemudian untuk untuk jumlah korban meninggal, Korea Selatan melaporkan 37 kematian sampai Kamis kemarin.

Itu merupakan yang terbanyak keempat di dunia, setelah China, Italia, dan Iran.

Sementara itu di Korea Utara belum ditemukan satu pun kasus infeksi virus corona.

Negara pimpinan Kim Jong Un itu mengatasinya dengan menutup akses ke luar, dan menempatkan semua orang asing (sebagian besar adalah diplomat) di karantina.

Dilansir dari FOX News, mata-mata Korea Selatan mengungkapkan Korea Utara menaruh setidaknya 7.000 orang di karantina

Sempat muncul kabar Korea Utara mengeksekusi pasien virus corona pertamanya, tapi kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya.

Dugaan eksekusi juga sempat diarahkan ke Korea Utara dalam kasus pejabat yang menentang perintah pemerintah, dan mengunjungi pemandian umum saat berada di karantina setelah kembali dari China.

'Perbincangan kecil' Korut-Korsel

Tercipta 'perbincangan kecil' antara para pemimpin Korea Utara dan Selatan, sejak gagalnya pertemuan antara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setahun lalu.

Pekan ini contohnya, saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, mengkritik Moon Jae-in.

Dia mengatakan Moon tidak berhak mengomentari tes rudal Korea Utara.

"Sejauh yang saya tahu, (Korea) Selatan juga menyukai latihan militer bersama, dan disibukkan dengan semua tindakan menjijikkan seperti membeli perangkat keras militer ultra-modern."

"Itu artinya mereka butuh persiapan militer, tetapi kami tidak. Pemikiran seperti gangster semacam itu tidak pernah bisa diharapkan dari mereka yang memiliki cara berpikir normal," sindir Kim Yo-jong dikutip dari FOX News.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/06/072422270/di-tengah-ketegangan-kim-jong-un-beri-dukungan-untuk-korsel-hadapi-virus

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke