Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3.000 Orang di Seluruh Dunia Meninggal karena Virus Corona, Kasus di Korsel Tembus 4.000

Laporan itu didapatkan setelah negara asal virus, China, melaporkan adanya laporan kematian baru, dengan lebih dari 50 negara mengonfirmasi adanya penularan.

Saat ini, virus corona sudah menginfeksi lebih dari 89.000 orang, dan menyebar hingga ke 64 negara sejak pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 lalu.

Pada Senin (2/3/2020), China melaporkan adanya 42 kasus kematian baru, di mana seluruh korban berasal dari Hubei, provinsi yang menjadi sumber pertama.

Dilansir AFP, laporan itu membuat jumlah korban meninggal di Negeri "Panda" mencapai 2.912. Sementara di seluruh dunia, data terbaru menunjukkan angka 3.039.

Selain itu, komisi kesehatan nasional melaporkan 202 infeksi baru, yang membuat angka penularan di sana mencapai 80.026 orang.

Korea Selatan (Korsel) menjadi negara dengan tingkat infeksi terbesar di luar China, dengan otoritas lokal mengumumkan adanya 4.212 kasus.

Kemudian Negeri "Ginseng" juga melaporkan empat korban meninggal baru, membuat jumlah kasus kematian di Korsel mencapai 22 orang.

Angka tersebut diprediksi bakal bertambah karena pemerintah tengah memeriksa lebih dari 200.000 orang anggota Gereja Shincheonji.

Shincheonji, yang dianggap sebagai sekte sesat, berada dalam sorotan utama karena setengah dari kasus virus corona di Korsel berhubungan dengan mereka.

Kemudian di Eropa, negara yang paling keras dihantam oleh virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 adalah Italia, dengan 1.694 penularan.

Roma pada Minggu (1/3/2020) menyatakan, mereka akan menggelontorkan 3,6 miliar euro, atau Rp 57,2 triliun, sebagai bantuan darurat ke sektor yang paling terimbas.

Kritikan kepada AS

Presiden Donald Trump berusaha menurunkan kepanikan akibat penyebaran SARS-Cov-2. Namun pemerintahannya dikritik atas sikap mereka dalam merespons penyebaran.

Baik Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Kesehatan Azar memberikan pembelaan, seraya berjanji untuk menambah lagi kekurangan kit tes virus.

"Kami tentu bakal mempunyai berita buruk. Tetapi, rakyat AS perlu tahu bahwa rerata risiko di antara warga Amerika rendah," jelas Pence dilansir CNN.

Jaminan yang diberikan Pence terjadi setelah Washington mengonfirmasi bahwa pria berusia 50-an menjadi korban meninggal pertama virus corona.

Korban diketahui tidak punya riwayat bepergian ke negara yang mengumumkan laporan penularan tinggi. Membuktikan bahwa virus tersebut menjelar ke masyarakat secara cepat.

Azar menyatakan, mereka tentu akan mendengar lebih banyak laporan penularan. Meski begitu, dia menuturkan mayoritas penderita akan mengalami gejala ringan hingga sedang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/02/111910770/3000-orang-di-seluruh-dunia-meninggal-karena-virus-corona-kasus-di-korsel

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke