BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

4 Minuman Khas Jawa Timur yang Bisa Perkuat Imun

Kompas.com - 23/07/2021, 09:32 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Khazanah kuliner Nusantara kian bertambah dengan ragam minuman tradisional dari berbagai daerah #DiIndonesiaAja.

Menariknya, selain mampu menghilangkan dahaga, sebagian minuman khas Tanah Air memiliki khasiat menjaga stamina tubuh. Sebut saja, minuman-minuman dari Jawa Timur, seperti es sinom dan tauwa dari Surabaya. Kemudian, susu telur madu jahe (STMJ) dan wedang angsle dari Malang.

Adapun khasiat itu berasal dari rempah-rempah, seperti jahe dan kunyit yang jadi bahan utama dalam pembuatan minuman tersebut. Indonesia sendiri telah memanfaatkan rempah sebagai herba sejak zaman dahulu.

Dilansir dari laman Healthline, Jumat (19/3/2021), jahe mengandung sejumlah senyawa antioksidan, antiinflamasi, antiradang, antivirus, dan antibakteri.

Karena itu, tanaman rimpang tersebut mampu membantu mencegah dan mengatasi sejumlah gangguan kesehatan, seperti mual, flu, osteoartritis, penyakit jantung, kanker, dan kadar kolesterol tinggi, Selain itu, jahe juga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Khasiat kesehatan serupa juga terdapat pada kunyit. Banyak penelitian menunjukkan, tanaman pemberi warna kuning pekat itu bermanfaat bagi tubuh dan otak. Manfaat tersebut berasal dari bahan aktif utama kunyit, yaitu kurkumin.

Karena sekarang sedang dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, tak ada salahnya mencoba minuman tradisional Surabaya dan Malang yang disebutkan di atas untuk membantu meningkatkan sistem imun.

Nah, berikut Kompas.com rangkumkan dari berbagai sumber resep minuman-minuman tersebut untuk kamu buat di rumah.

Es sinom, minuman tradisional asal Surabaya. Shutterstock/Kristanti Es sinom, minuman tradisional asal Surabaya.

1. Es Sinom

Selain berkhasiat, es sinom khas Surabaya juga memiliki cita rasa yang menyegarkan. Karenanya, minuman ini cocok bagi kamu yang ingin minum jamu, tapi tidak suka dengan rasa pahit.

Bahan:

  • 2 genggam pucuk asam
  • 50 gram kunyit yang sudah dibersihkan dan diiris tipis
  • 2 liter air
  • 100 gram gula batu
  • Es batu secukupnya

Cara membuat:

  1. Rebus pucuk asam, kunyit, dan air hingga air rebusan tersisa 1,5 liter. Lalu, angkat.
  2. Tambahkan gula batu dan aduk hingga larut.
  3. Masukkan ke dalam botol dan simpan dalam kulkas. Sajikan dalam keadaan dingin agar lebih nikmat.

Minuman STMJ.Shutterstock/Isnan Wijarno Minuman STMJ.

2. STMJ

Pembuatan STMJ terbilang mudah, baik dari bahan baku maupun cara membuat. Tak heran, minuman ini kerap jadi andalan banyak orang dalam menjaga kesehatan.

Bahan:

  • 250 ml susu cair
  • 2 cm jahe, memarkan
  • 2 butir cengkih (opsional)
  • 2 butir kapulaga (opsional)
  • 5 sendok makan madu
  • 1 butir telur ayam kampung, ambil kuningnya saja

Cara membuat:

  1. Kocok rata kuning telur ayam kampung dengan madu di gelas saji.
  2. Rebus susu hingga mendidih, masukkan jahe, cengkih, dan kapulaga. Biarkan kurang lebih 5 menit atau masak sampai harum. Angkat dan saring.
  3. Tuang campuran susu dan rempah ke gelas saji berisi kuning telur dan madu.
  4. Aduk rata, STMJ siap diminum.

Tauwa.Shutterstock/RinaOkta Tauwa.

3. Tauwa

Dilansir dari Kompas.id, Selasa (11/2/2021), tauwa bukanlah minuman asli Nusantara, melainkan berasal dari China. Hal ini terlihat dari penggunaan kedelai yang diolah menjadi kembang tahu, kuliner khas Negeri Tirai Bambu.

Menurut buku Monggo Dipun Badhog karya Dhukut Iman Widodo yang dimuat dalam laman tersebut, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, tauwa kerap dijual di kedai-kedai peranakan.

Lambat laun, minuman itu pun disukai masyarakat Tanah Air. Tauwa kemudian mengalami banyak modifikasi mengikuti lidah orang Indonesia.

Menyantap tauwa akan semakin nikmat dengan tambahan kacang kuah, kacang kowa, dan santan, serta cakwe. Namun, tanpa bahan tambahan, tauwa sendiri saja juga sudah cukup nikmat dan berkhasiat.

Bahan tauwa:

  • 500 gram kedelai
  • 1.600 mililiter (ml) air panas
  • 4 sendok teh (sdt) sekau atau setara 20 gram, dilarutkan bersama 200 ml air mendidih

Cara membuat:

  1. Rendam kedelai selama empat jam. Kemudian, buang kulit kacang dan bilas hingga bersih. Hasil setelah bersih 1.150 gram.
  2. Haluskan kedelai dan air, kemudian saring.
  3. Campurkan ampas dengan air hasil saringan, haluskan kembali, saring.
  4. Ulangi langkah nomor tiga hingga ampas tersisa 400 gram. Lalu, buang ampas tersebut.
  5. Rebus air saringan kedelai sampai mendidih. Saat proses ini, jangan aduk kedelai. Kemudian, angkat dan aduk sebentar sampai uapnya hilang.
  6. Ulangi langkah nomor lima.
  7. Tuangkan air kedelai ke dalam panci berisi larutan sekau. Terakhir, tutup panci dan biarkan 30 menit.

Bahan kacang kuah:

  • 1 liter air
  • 200 gram kacang tanah kupas, direbus
  • 200 gram kacang hijau, direbus
  • 150 gram gula pasir
  • 2 lembar daun pandan
  • ½ sdt garam
  • 4 sendok makan (sdm) tepung kanji, dicampur dengan 6 sdm air
  • 1 ½ liter santan encer
  • selembar daun pandan
  • 3 centimeter (cm) jahe

Cara membuat kacang kuah:

  1. Campurkan gula pasir, daun pandan, garam, dan tepung kanji, serta air. Aduk rata, kemudian masak hingga mengental.
  2. Masukkan kacang tanah dan kacang hijau yang sudah direbus ke dalam campuran kuah kanji.
  3. Pada tungku kompor lain, rebus santan bersama selembar daun pandan dan jahe hingga mendidih.

Bahan kacang kowa:

  • 100 gram kacang tanah (kupas, cuci bersih, dan rendam selama semalam)
  • 3 sdm gula
  • ½ sdt ekstrak vanila
  • 1 liter air
  • Cara membuat kacang kowa:
  • Rebus kacang tanah hingga empuk.
  • Tambahkan gula dan ekstrak vanila, aduk hingga mendidih

Penyajian tauwa:

Campurkan kembang tahu, kacang kuah, dan kacang kowa. Tambahkan cakwe bila kamu suka. Santap selagi hangat.

Wedang asle. Shutterstock/Ariyani Tedjo Wedang asle.

4. Wedang Angsle

Cuaca Kota Malang yang sejuk, bahkan cenderung dingin, membuat hidangan wedang jadi andalan untuk menghangatkan badan.

Secara penampilan, wedang asle menyerupai kolak. Pasalnya, minuman ini berbahan dasar kuah santan jahe yang diberi isian, seperti mutiara.

Bahan isian:

  • 100 gram sagu mutiara, matang
  • 100 gram kacang hijau, rebus matang
  • 200 gram tape singkong, potong dadu
  • 2 iris roti tawar, potong dadu kecil
  • 200 gram nasi ketan putih
  • 150 gram kacang tanah, goreng

Bahan kuah jahe:

  1. 200 gram jahe, kupas dan memarkan
  2. 1 ½ liter santan dari 1 ½ butir kelapa
  3. 2 lembar daun pandan, simpulkan
  4. 300 gram gula pasir
  5. ½ sdt garam

Cara membuat:

  1. Untuk kuah jahe, rebus santan bersama jahe, gula pasir, daun pandan, dan garam. Aduk terus rebusan agar santan tidak pecah. Setelah mendidih, angkat.
  2. Siapkan mangkuk. Isi dengan sagu mutiara, kacang hijau, tape singkong, roti tawar, nasi ketan, dan kuah santan. Sajikan hangat, taburi dengan kacang goreng.

Itulah empat resep minuman khas Surabaya dan Malang yang bisa kamu coba di rumah untuk membantu menjaga kesehatan tubuh di masa pandemi Covid-19.

Bila tertarik mencicipi minuman tradisional dari daerah lain, kamu bisa membelinya lewat platform perdagangan elektronik, program #BeliKreatifLokal.

Sebagai informasi, #BeliKreatifLokal merupakan gerakan yang diprakarsai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif (ekraf), khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), agar tetap produktif serta berkembang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, jika tujuan program #BeliKreatifLokal terwujud, ke depannya, sektor UMKM dapat menyerap tenaga kerja.

Terkait rempah, Sandi mengungkapkan, nilai ekspor bumbu atau rempah olahan dan komoditas atau rempah segar Indonesia mengalami tren positif. Adapun rata-rata pertumbuhan mencapai 2,95 persen selama lima tahun terakhir. Pada 2020, nilai ekspor tercatat sebesar 1,02 miliar dollar AS.

Melihat fakta tersebut, Kemenparekraf bersama sejumlah kementerian lain bakal mengadakan “Indonesia Spice Up The World”. Lewat program ini, produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia diharapkan dapat dipasarkan secara lebih luas.

Dengan begitu, industri kuliner Nusantara juga diharapkan bisa berkembang hingga luar negeri atau menjadi bagian dari gastrodiplomasi restoran.

“Pelaku ekraf Tanah Air butuh pasar di luar negeri. Mereka berharap, pandemi ini bisa membuka peluang rempah Indonesia untuk berkembang. Kami tidak boleh menurunkan semangat pelaku ekraf, terutama UMKM. Kami harus memberi dukungan karena mereka butuh pasar ini,” katanya dalam laman resmi Kemenparekraf.

Soal pasar, Menparekraf menyebut, AS merupakan pasar besar untuk produk rempah dan kuliner Tanah Air. Pasalnya, ada banyak restoran Indonesia di sana.

“Dalam koordinasi dengan tim Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di AS, ada sekitar 100 sampai 150 restoran yang dapat berpartisipasi dalam mewujudkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri,” jelasnya.

Di samping lewat konsumsi makanan dan minuman sehat, meningkatkan imunitas juga bisa dilakukan dengan melakukan hal-hal menyenangkan. Salah satunya, TikTok Hashtag Challenge #DiIndonesiaAja yang berlangsung selama 27 Juni-27 Agustus 2021.

Lewat tantangan tersebut, Kemenparekraf menyediakan hadiah dengan total jutaan rupiah dan merchandise menarik untuk video kreatif yang kamu buat.

Jangan lupa untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan masker rangkap dua, menghindari kerumunan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Selain itu, ikuti program vaksinasi Covid-19 agar daya tahan tubuh semakin kuat dalam menangkal virus SARS-CoV-2.

Ingat, kesadaran menerapkan prokes yang ketat dan mengikuti program vaksinasi tak hanya dapat melindungi diri sendiri, tapi juga keluarga tercinta.

Untuk mengetahui informasi terbaru mengenai sektor pariwisata Indonesia, silakan mengikuti akun Instagram @pesonaid_travel.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com