Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk Beluk Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Makanan untuk yang Minim Modal

Kompas.com - 23/12/2020, 13:08 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

 

 

KOMPAS.com - Mau buka usaha food and beverage dengan usaha minim? Mungkin kamu bisa mempertimbangkan konsep cloud kitchen.

Baca juga: Cloud Kitchen, Diprediksi Ubah Pola Bisnis Restoran Konvensional

Pada acara Ngoenyah (Ngobrol Renyah) yang di adakan oleh FoodPlace, menghadirkan Abraham Viktor selaku Founding Member & CEO Hangry! sebagai pembicara.

Pada sesi yang diadakan Selasa, (23/12/12) ini Abraham Viktor membahas mengenai seluk belum usaha makanan dan minuman dengan konsep cloud kitchen.

Ia juga memberikan beberapa tips untuk memulai usaha dengan mengusung konsep dapur bersama ini.

Sebagaian masyarakat Indonesia yang masih belum begitu akrab dengan istilah ini bisa mengetahui beberapa fakta menarik mengenai cloud kitchen berikut.

Apa itu cloud kitchen?

“Sebenarnya cloud kitchen itu istilah ya saja, tapi artinya itu satu dapur yang dipakai benerapa brand (makanan) sekaligus,” jelas pria yang akrab disapa Bram itu.

Ia menjelaskan, jika kebanyakan satu restoran memiliki satu dapur dan biasanya cukup menguras biaya pengeluaran.

Namun, dengan adanya dapur bersama ini, pelaku usaha bisa lebih berhemat.

Baca juga: Mencoba Beef Bowl alias Gyudon Baru, Bisa Pakai Kremes dan Sambal

Sebab, satu dapur bisa digunakan untuk benerapa brand dan pemilik usaha cukup menyewa dapur tersebut dari orang lain.

Maka, pelaku bisnis tidak perlu memikirkan modal untuk membangun dapur sendiri.

Konsep ini juga fokus dengan sistem jualan delivery saja. Brand makanan yang menjalankan bisnis dengan konsep ini tidak menyediakan tempat untuk dine in atau makan di tempat.

“Jadi kan zaman sekarang orang enggak hanya makan di restoran. Biasanya kan pesan di berbagai macam delivery platform. Jadi cloud kitchen digunakan untuk usaha yang fokus dengan layanan delivery saja,” tambah Bram.

Cloud kitchen dinilai Bram bisa memangkas biaya operasional untuk membuka bisnis makanan.

Sebab, pemain bisnis Food and Beverage (F&B) hanya membutuhkan dapur dan tidak perlu memikirkan tempat makannya.

Selain itu bisnis ini juga cocok dijalankan untuk pengusaha F&B yang baru memulai usahanya dengan modal minim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com