KOMPAS.com – Kue bulan adalah makanan musiman yang pasti muncul satu tahun sekali, tepatnya pada Perayaan Kue Bulan.
Dalam tradisi China, kue bulan jadi makanan khas perayaan tersebut.
Perayaan Kue Bulan juga sering disebut Festival Pertengahan Musim Gugur karena jatuh di tengah musim gugur. Festival ini jatuh pda tanggal 15 bulan 8 penanggalan China.
Perayaan ini juga dirayakan oleh orang-orang keturunan China di Indonesia.
Hal ini pula yang menjadi latar belakang pengusaha kue bulan industri rumahan bermunculan.
Baca juga: Apa Itu Perayaan Kue Bulan yang Dirayakan Orang Tionghoa?
Salah satu bisnis rumahan kue bulan tersebut adalah Moone Bakery yang telah beroperasi sejak 2017.
“Jadi partner saya ini pasangan saya. Kita memang kalau di budaya Tiongkok kalau festival kue bulan itu beli mooncake," kata Co-Founder Moone Bakery, Ferry, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).
Ferry bercerita ia dan partnernya Michelle, sudah pacaran beberapa tahun. Mereka memiliki tradisi saling memberi kue bulan ke keluarga masing-masing saat Perayaan Kue Bulan.
Namun ia dan pasangannya merasa kue bulan yang mereka beli dari tahun ke tahun variannya itu-itu saja, tak ada variasi kekinian.
Michelle yang memiliki kesukaan khusus terhadap baking, memutuskan belajar membuat kue bulan dan mulai dijual.
Ternyata respon pasar sangat baik. Kue bulan buatan Michelle banyak pesanan. Sejak itu Moone Bakery terus bertumbuh.
“Kebanyakan kue bulan di pasar itu yang ready stock dari luar negeri, bisa tahan berbulan-bulan karena pakai pengawet," kata Ferry.
"Padahal saya pikir mooncake itu harusnya dimakannya fresh ya, dibikin enggak pakai pengawet pasti rasanya lebih sehat,” papar dia.
Hingga kini bisnis kue bulan milik Ferry dan Michelle semakin bertumbuh walaupun masih berupa industri rumahan.
Moone Bakery biasanya hanya beroperasi beberapa bulan menjelang Perayaan Kue Bulan dan beberapa minggu setelahnya. Mereka memasarkan produknya di Instagram.
Baca juga: Perayaan Kue Bulan, Tradisi Apa yang Dilakukan di China dan Indonesia?