Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Jeruk Bali atau Pamelo, Asalnya Bukan dari Bali

KOMPAS.com - Jeruk bali tidak jarang dikaitkan dengan Pulau Dewata karena nama buahnya yang mengandung unsur daerah tersebut.

Padahal, menurut buku "Budi Daya Jeruk Pamelo" (2017) oleh Tim Mitra Agro Sejati terbitan Pustaka Bengawan, jeruk bali bukan berasal dari Bali.

Pamelo atau jeruk bali mulanya berasal dari kawasan Indo-Malaya. Cakupannya termasuk Indo-Tingkok, Indonesia, Malaysia, Filipina.

Ahli botani Soviet, Nikolai Ivanovich Valivov, berpendapat bahwa benih jeruk delima (Citrus grondis Oesbeek, ditemukan di kawasan Indo-Malaya.

Masih dari buku yang sama, sejumlah literatur memastikan bahwa tanaman jeruk besar (pamelo) asli dari Indonesia.

Jeruk bali banyak dikembangkan di Thailand. Indonesia disebut memiliki potensi yang sama untuk mengembangkan produksi tanaman buah ini karena lingkungannya yang mirip dengan Thailand.

Daerah di Indonesia yang menanam jeruk bali berada di Bali, Jawa Timur, Sulawesi, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.

Penanaman jeruk bali sudah dilakukan intensif sejak 1999 dengan jumlah pohon lebih dari 250.000, termasuk tanaman muda dan sudah berbuah.

Jeruk bali dikenal dengan kulit buah yang tebal. Bagian luarnya berwarna hijau, kadang kekuningan bila disimpan lama.

Ada selaput putih di antara kulit dan buah jeruk bali yang juga lumayan tebal sehingga membutuhkan cara mengupas yang benar.

Varietas pomelo berbeda-beda. Rasa asam, manis, dan pahitnya tidak selalu sama dalam setiap buah, seperti dilansir Master Class.

Tekstur buahnya lembut, ukurannya jelas lebih besar daripada jeruk kebanyakan yang berukuran sedang.

Ada beberapa persilangan pomelo, seperti jeruk bali dan jeruk mandarin yang menghasilkan jeruk manis, jeruk bali dan jeruk keprok yang dikenal dengan tangelo.

Tebalnya kulit jeruk bali membuat buah ini sulit dikupas dengan tangan kosong. Setidaknya, diperlukan pisau untuk membuka bagian terluarnya dulu.

Pisau buah kecil akan membantu membelah jeruk bali dengan mudah, kemudian dipotong menjadi beberapa bagian.

Cara mengupas jeruk bali dilanjutkan dengan mengupas kulitnya dan selaput yang menempel di buahnya agar tidak terasa pahit.

Sama halnya dengan jeruk lain, jeruk bali juga dikenal sebagai buah sumber vitamin C, juga mengandung nutrisi lainnya.

Dilansir dari Healthline, setiap satu buah jeruk bali kupas, setidaknya mengandung 59 gram karbohidrat, 5 gram protein, 6 gram serat, dan 412 persen kebutuhan harian vitamin C.

Vitamin C  bersifat antioksidan sehingga berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Jeruk bali juga kaya akan vitamin dan mineral lainnya, seperti potasium yang dapat mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah.

Rendahnya kalori jeruk bali membuat buah ini juga baik dikonsumsi saat menjalani diet untuk menurunkan berat badan.

Jeruk bali yang tinggi serat dan protein dapat membantu menurunkan berat badan dengan gizi tubuh tetap tercukupi.

https://www.kompas.com/food/read/2023/09/25/150800275/mengenal-jeruk-bali-atau-pamelo-asalnya-bukan-dari-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke