Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyimak Penanaman Sayur Organik dan Bedanya dengan Sayur Nonorganik

KOMPAS.com - Sayur organik dan sayur nonorganik diproduksi dengan cara tanam mirip, tetapi beda perawatan.

Kepada Kompas.com, Yeni, petani organik di Gunung Salak, Bogor menjelaskan proses tanam sayur organik dan bedanya dengan sayur nonorganik.

Persis namanya, sayuran organik ditanam tanpa memakai pestisida dan bahan kimia lainnya, yang umum digunakan dalam penanaman sayur nonorganik,

"Kalau konvensional biasanya langsung diberi pupuk kimia, terus saat tumbuh besar harus dirawat pakai obat-obatan supaya gak diserang hama," jelas Yeni.

Sementara sayur organik umumnya ditanam dengan dua cara, tergantung jenis sayurannya.

Pertama, benih sayur akan disemai ke wadah. Setelah kuat, benihnya akan dipindahkan ke tanah yang ada di lahannya langsung.

"Jadi supaya penanamannya maksimal, tanahnya harus diperbaiki. Ada mikroorganisme yang harus terdapat di dalam tatnah supaya sehat," kata Yeni.

Caranya, tanah akan diberi pupuk organik dari berbagai bahan, seperti sampah dapur, kotoran hewan, dan bekas padi.

Bila tanah sehat ini sudah selesai diolah dan siap dipakai, benih yang mulanya disemai ke wadah-wadah kecil pun aman dipindahkan.

  • Bedanya Sayur Organik dan Non-Organik, Ketahui Sebelum Beli
  • Ciri-ciri Ayam Organik dan Kelebihannya Dibandingkan Ayam Biasa

"Ada juga yang langsung ditanam ke tanah, kayak bayam, kangkung, biasanya langsung disebar," tutur Yeni saat ditemui Kompas.com dalam acara soft opening Lojin Organic Corner di Rezeki Fresh Market Simprug, Sabtu (15/10/2022).

Beberapa jenis sayuran yang harus disemai di wadah sebelum ke tanah langsung adalah pakcoy dan selada.

Tanaman organik ini pun harus dirawat berkala, sama dengan sayur nonorganik. Hanya bedanya, pupuk yang digunakan berbeda.

Tanaman sayur organik akan diberi pupuk organik cair dalam waktu berkala. Misalnya, beberapa kali dalam seminggu.

Yeni menuturkan, pupuk organik cair ini dibuat sendiri menggunakan campuran urin kelinci dan mikroorganisme.

"Dirawat pakai pupuk organik cair sampai siap panen. Benar-benar gak pakai kimia sama sekali. Tantangannya luar biasa, ya ulat, belalang, dan kutu itu pasti datang," ungkapnya.

Namun demikian, Yeni mulai mengendalikan hama tanamannya menggunakan bunga-bungaan untuk menjauhkan hama tersebut dari sayur organik.

"Terus ada tanaman-tanaman yang mengeluarkan bau, jadi si hama gak mau ganggu tanaman kita. Ada juga aturan, misalnya bawang-bawangan harus sama si wortel karena bawang itu kan bisa melindungi wortel supaya maksimal," jelas Yeni.

"Pokoknya kalau organik ya seperti itu. kita gak bisa bakar-bakar sampah di sekitar tanaman, jadi benar-benar harus dijaga," tambahnya.

Masa tanam hingga panen sayur organik berbeda-beda. Beberapa sayuran ada yang dipanen setelah tiga minggu, ada juga yang membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk panen.

Setelah dipanen, sayur organik ditanam dan dibersihkan. Cara membersihkannya tidak sembarangan.

Yeni mengatakan, jenis sayuran organik harus dicuci menggunakan air sumur, bukan air kali untuk menghindari pencemaran.

Sayur organik yang sudah dibersihkan bisa langsung diolah untuk sajian atau dijual, seperti yang Yeni lakukan.

Masa simpan sayur organik pun cukup panjang. Beberapa macam sayur organik mampu bertahan hingga hitungan bulan.

"Kayak wortel organik jauh lebih tahan. Kalau kita simpan di lemari es dan penyimpanannya benar, dua sampai tiga minggu masih bagus. Beda sama wortel yang pakai kimia, kadang baru seminggu sudah berair dan cepat busuk ya," kata dia.

"Kalau sayuran hijau, kayak bayam, kangkung, selada itu umurnya gak panjang. Justru kalau ada selada awet sampai berhari-hari justru curiga, awetnya kenapa nih?" pungkasnya.

  • 4 Cara Simpan Sayur Organik, Tahan Seminggu dan Tetap Segar
  • Bermula dari Hipertensi, Zaldy Sukses Bikin Katering Diet Sehat Organik

https://www.kompas.com/food/read/2022/10/16/150600175/menyimak-penanaman-sayur-organik-dan-bedanya-dengan-sayur-nonorganik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke