Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tren Makro Bisnis Makanan dan Minuman di Asia Menurut Pemasok

KOMPAS.com - Cargill, pemasok bahan makanan di dunia mengungkapkan empat tren makro bisnis makanan dan minuman di Asia dalam Food Ingridients (FI) Asia 2022.

Tren berdasarkan TrendTacker 2022 mengenai empat tren makro di Asia Pasifik tersebut adalah Healthy for Me, Conscious Consumption, Experience It, dan Simplify My Life.

"Asia itu salah satu pasar kunci yang berkontribusi dan memang target kami untuk ditumbuhkan. Jadi memang salah satu fokusnya di sini," ujar Ming Peng, Managing Director Cargill’s Starches, Sweeteners, and Texturizers in Asia saat ditemui di FI Asia 2022, Rabu (7/9/2022).

Keempat tren makro pada bisnis makanan dan minuman ini sesuai dengan permintaan pasar di Asia memasuki era pascapandemi.

Berikut penjelasan empat tren bisnis makanan dan minuman menurut studi Cargill.

  • 34 Tren Kuliner yang Diprediksi Bakal Populer pada 2022
  • Tren Kuliner Indonesia pada 2022, Prediksi dari Koki Profesional

1. Healthy for Me

Healthy for Me menunjukkan karakteristik konsumen yang semakin berhati-hati dalam memilih bahan pangan.

Menurut Ming, kebanyakan bahan makanan yang dihindari oleh konsumen adalah gula dan garam.

Sebaliknya, Cargill menilai bahwa pembelian produk berbahan nabati menjadi alternatif utama yang juga membawa manfaat bagi kesehatan tubuh.

2. Conscious Consumption

Tren ini fokus pada cara konsumen menilai suatu makanan atau minuman yang terbagi menjadi dua.

Sebagian konsumen dinilai tidak masalah untuk membayar lebih demi mendapat makanan berkualitas premium, sementara lainnya peduli dengan besaran uang yang dikeluarkan untuk sebuah sajian.

Pada akhirnya, Conscious Consumption menunjukkan bahwa konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan nurani dan nilai pribadi.

Experience It merupakan tren bisnis makanan dan minuman yang menunjukkan minat konsumen terhadap pengalaman menyantap sebuah produk.

Konsumen dalam tren ini menginginkan produk dengan standar tinggi, baik dari kenikmatan maupun kebaruan produk.

Cargill menilai, konsumen ingin dilibatkan dalam pembuatan produk oleh brand melalui komunikasi dua arah pada tren Experience It.

4. Simplifying My Life

Terakhir, Simplifying My Life. Tren ini menunjukkan kebiasaan belanja konsumen yang relatif lebih mudah selama pandemi.

Konsumen bahkan mudah membeli produk via daring tanpa harus ke luar rumah atau pergi ke restoran.

Kebiasaan tersebut memunculkan tren baru di mana konsumen menuntut tersedianya produk yang sederhana dan praktis didapat.

  • Tren Usaha Makanan Rumahan Meningkat Drastis Saat Pandemi
  • 12 Produk Makanan yang Jadi Tren pada Masa Pandemi, Ide Jualan Online

Cargill kemudian memperkenalkan lini produk yang dikembangkan melalui pendekatan keempat tren tersebut.

Produk olahan bahan-bahan dari Cargill di antaranya adalah C*Sweetmix berupa perasa manis yang bisa mengurangi pemakaian gula berkadar tinggi.

Ada juga Gerkens® DL68, yakni bubuk kakao berupa biji kakao asal Asia dan Afrika Barat, Aalst Chocolate Bake-Stable Compound Filling yang mampu menahan suhu pemanggangan hingag 180 derajat celsius, serta Coconera™ atau cocoa butter equivalent (CBE).

"Ke depannya, kami akan terus mengoptimalkan bisnis yang sekarang dan mencoba untuk memenuhi permintaan pasar di Indonesia, serta mendukung ambisi pemerintah Indonesia dan mencari kesempatan investasi supaya bisa mendukung hal tersebut," kata Ming.

https://www.kompas.com/food/read/2022/09/08/123600875/4-tren-makro-bisnis-makanan-dan-minuman-di-asia-menurut-pemasok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke