Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Fakta Makanan Cepat Saji, dari Praktis hingga Bisa Picu Kanker

KOMPAS.com - Ada beberapa fakta makanan cepat saji yang mungkin selama ini belum diketahui banyak orang.

Salah satu fakta makanan cepat saji yang umum diketahui adalah cara pengolahannya yang sederhana dan cepat.

Selain itu, ada beragam fakta seputar makanan saji yang bisa kamu ketahui. Mulai dari proses penyajian hingga kandungan gizi, simak tujuh fakta menarik makanan cepat saji berikut ini.

1. Praktis dan cepat

Persis seperti sebutannya, makanan cepat saji merupakan hidangan yang bisa disantap praktis tanpa waktu lama.

Kamu bisa membeli makanan cepat saji langsung di gerai atau atau menggunakan layanan pesan antar delivery atau ojek online.

Selain itu, makanan cepat saji juga dikenal dapat disajikan dalam waktu cepat. Hanya kurang dari 10 menit, kamu bisa menyantap makananan yang sudah dipesan.

2. Harga lebih murah

Jika dibandingkan dengan hidangan lain, harga makanan cepat saji cenderung lebih murah.

Kamu bisa menemukan harga makanan cepat saji mulai dari Rp 10.000 hingga ratusan ribu untuk paket makanan lengkap bersama teman atau keluarga.

Selain itu, tidak jarang restoran cepat saji memberikan promosi gratis berupa potongan harga atau tambahan produk untuk tiap pembelian tertentu.

3. Kandungan garam tinggi

Menurut Agung Budiharto, Executive Chef Hotel Santika Mega City Bekasi, kebanyakan makanan cepat saji memiliki cita rasa gurih cenderung asin.

"Memang cenderung ke gurih gitu, nah makanya dibilang orang kebanyakan makan junk food memang kadang-kadang bisa dikatakan darah tinggian, orang-orang yang tidak boleh konsumsi banyak garam, pasti tidak dibolehkan makan junk food," kata Agung kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

4. Dibuat dengan teknik masak sederhana

Agung menuturkan, makanan cepat saji umumnya dibuat dengan dua teknik masak sederhana, yaitu goreng dan panggang.

"Jadi bentuknya fast food itu paling goreng sama grill. Kalau burger itu kan cuma digrill sebentar, itu kenapa makanya kenapa dibilang makanan cepat saji karena prosesnya tidak lama, cepat dan memang preparationnya juga cepat," jelas Agung.

5. Tidak boleh dimakan setiap hari

Staf Pengajar Prodi S1 Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Lily Arsanti Lestari menyarankan, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan cepat saji setiap hari.

Sebaliknya, Lily menganjurkan untuk mengonsumsi makanan cepat saji sebanyak satu kali dalam satu atau dua minggu.

"Saya rasa sih tidak masalah makan seminggu sekali, masih oke karena kalau makanan itu kan tidak hanya dilihat dari satu sisi kandungan gizinya saja tetapi dilihat juga dari fungsi lainnya ya, makanan itu kan ada yang menyenangkan," tutur Lily kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

6. Kandungan gizi tidak seimbang

Lily menuturkan, salah satu alasan makanan cepat saji tidak boleh dikonsumsi setiap hari adalah karena kandungan gizinya yang tidak seimbang.

"Fast food itu kan rata-rata kandungan gizinya itu tidak seimbang, artinya di satu sisi kan dia tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat gitu ya bahkan mungkin ada yang tidak ada seratnya," kata Lily.

7. Bisa picu kanker

Kandungan gizi yang tidak seimbang dalam makanan cepat saji dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, seperti obesitas dan risiko penyakit kanker.

"Karena tadi dia (makanan cepat saji) tinggi kalori, tinggi lemak, kemudian tinggi natrium, dari sisi kalori sama lemak itu nanti kita berpotensi kena obesitas dan lemak gitu ya atau kegemukan, nanti kalau sudah obesitas, biasanya bisa masuk tuh penyakit yang lain," ujar Lily.

Penggunaan bahan berkualitas buruk, seperti minyak goreng yang dipakai berulangkali untuk membuat makanan cepat saji juga dapat memicu risiko penyakit kanker.

"Kalau seperti itu kan tambah parah ya, minyaknya teroksidasi, konsumsi sayurannya rendah sehingga ya mungkin lama kelamaan bisa ke arah memicu kanker," tutur Lily.

https://www.kompas.com/food/read/2021/10/21/213142875/7-fakta-makanan-cepat-saji-dari-praktis-hingga-bisa-picu-kanker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke