Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Fakta Papeda Khas Papua, Makanan Khas Tempat Pelaksanaan PON XX

KOMPAS.com - Ajang olahraga nasional PON yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia saat ini sedang berlangsung di Papua.

PON XX Papua 2021 akan langsung dibuka oleh Presiden Jokowi di Stadion Lukas Enembe Jayapura.

Papeda merupakan salah satu makanan khas Papua yang menjadi tuan rumah PON XX Papua 2021 dan sudah sangat dikenal.

Di Papua sendiri, masyarakat di sana menjadikan papeda sebagai salah satu pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat.

Papeda merupakan makanan yang teksturnya kental berwarna putih dengan rasa yang tawar yang berbahan dasar sagu yang diperas dan disaring sebelum akhirnya dimasak.

1. Memiliki filosofi mendalam

Sebagai makanan khas Papua, papeda ternyata memiliki filosofi yang mendalam.

Saat menyantap papeda, satu keluarga biasanya menyantap dengan dilengkapi helai dan hote.

Helai merupakan alat makan tradisional yang terbuat dari kayu sebagai tempat penyajian papeda.

Sementara hote merupakan piring kayu sebagai tempat untuk menyantap papeda.

Tradisi makan papeda dari satu piring yang sama dalam satu keluarga oleh masyarakat Sentani disebut sebagai helai mbai hote mbai, mbai berarti satu.

Sebutan inilah diartikan sebagai satu filosofi yaitu makan dalam satu keluarga dapat menjadi cerita yang bisa disimpan untuk masa depan anak dan cucu.

Bagi mereka, acara makan keluarga menandai sebagai ikatan kekeluargaan sebagai ruang diskusi antara orang tua dan anak.

2. Proses membuat papeda

Pembuatan papeda apabila menggunakan tepung sagu dapat dibuat dengan cara tepung sagu direndam terlebih dahulu dalam air bersih selama kurang lebih 15 menit sebelum dimasak.

Setelah itu, ambil pati yang mengendap kemudian campur dengan air untuk nantinya akan dibuat papeda.

Cara lain dalam membuat papeda yaitu dengan air panas atau air dingin, sagu, air, jeruk, dan garam.

Hal pertama yang dilakukan yaitu dengan merebus air hingga mendidih.

Sembari menunggu, bisa menyiapkan sagu di baskom dan diberi perasan jeruk, garam, serta air dingin secukupnya.

Setelah itu, sagu diaduk kemudian disaring. Apabila airnya sudah mendidih, air tersebut disiram ke sagu sambil diaduk hingga masak dan menjadi papeda.

3. Cara ambil dengan digulung

Untuk menyantap papeda, caranya kamu menggulung-gulung papeda tersebut di sumpit atau garpu.

Sumpit atau garpu digenggam menggunakan dua tangan dengan masing-masing tangan memegang satu sumpit.

Hal ini karena papeda memiliki tekstur yang kental seperti lem sehingga untuk memindahkannya ke piring tidak bisa menggunakan sendok.

Setelah dipindahkan ke piring, saat memakannya papeda tidak perlu dikunyah dan bisa langsung ditelan.

Dalam piring tersebut, papeda disantap bersama kuah kuning sehingga menambah kenikmatan papeda itu sendiri.

4. Papeda dimakan dengan ikan kuah kuning

Dalam menyantap papeda, akan lebih nikmat disantap dengan dilengkapi makanan pendamping.

Makanan pendamping yang cukup banyak disantap yaitu ikan kuah kuning.

Selain itu terdapat juga makanan atau lauk pendamping yang cocok seperti sayur ganemo, ikan goreng, dan kuah lalapan.

https://www.kompas.com/food/read/2021/10/02/193300675/4-fakta-papeda-khas-papua-makanan-khas-tempat-pelaksanaan-pon-xx

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke