Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ferdy Anak Buruh yang Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY

Kompas.com - 27/02/2024, 17:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ferdy Agus Viryanto mengalami jauh dari orangtua saat kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Meski demikian, hal itu tak mematahkan semangatnya untuk menimba ilmu di pendidikan tinggi.

Bahkan, dia menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebesar 3,95.

Ferdy merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan berasal dari Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Kisah Lodi, Dua Kali Kuliah di Belanda demi Bangun Tanah Leluhur

Pria kelahiran Nibung ini mengisahkan, bahwa dirinya sudah berkeinginan untuk melanjutkan studi di UNY dan memiliki minat yang besar terhadap program studi Statistika sejak duduk di bangku SMA.

"Saya tertarik dengan statistika karena sangat menyukai matematika dan tertarik dengan pengolahan data sehingga ingin mempelajari lebih dalam” ujar Ferdy dilansir dari laman UNY.

Awalnya, dia mendaftar melalui jalur SNMPTN tetapi gagal.

Namun, keinginan yang besar untuk masuk ke Statistika UNY serta dukungan dari orangtua dan keluarga, hal itu membuatnya diterima di Prodi Statistika FMIPA UNY pada jalur SBMPTN 2020.

Anak kedua pasangan Imro’ah dan Sumiati ini mengaku selalu mengatur waktu belajar supaya tidak terlena dengan jam pembelajaran kuliah yang tidak sepadat saat sekolah dulu.

"Di sela-sela waktu tersebut, saya selalu belajar materi perkuliahan sebelum proses pembelajaran dimulai. Saya selalu membuat rancangan belajar atau to do list dengan membuat urutan prioritas terhadap matakuliah yang sulit dan tugas dengan tenggat waktu yang dekat sehingga selalu mengumpulkan semua tugas sebelum tenggat waktunya," jelas Ferdy.

Baca juga: Kisah Fauzan, Ikut Lomba Langsung Dapat Tawaran Kerja dan Lanjut S2

Dia juga selalu serius dalam menyimak pembelajaran, sehingga seluruh materi yang disampaikan dapat dipahami.

Ferdy pun selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatan IP di setiap semester, dengan cara mengingat dan memahami kembali materi yang masih berhubungan dengan mata kuliah lanjutan di semester berikutnya, agar dapat lebih mudah dalam memahami dan meningkatkan IPK.

Mahasiswa yang sering ikut lomba saat kuliah

Selain proses pembelajaran, dia juga aktif dalam mengikuti lomba Satria Data (Statistika Ria Dan Festival Sains Data) dari tahun 2021 hingga 2023.

"Selama 3 tahun tersebut, saya berpartisipasi dalam cabang lomba SIC (Statistics Infographic Competition)," tutur Ferdy.

Pada tahun 2022 dan tahun 2023, Ferdy berpartisipasi dalam cabang lomba NSC (National Statistics Competition) dan berhasil masuk ke babak semifinal.

Selain itu, dia juga pernah menjadi finalis lomba infografis dalam acara Statistics Explore 2021 di Universitas Syiah Kuala.

Selain ikut lomba Ferdy juga aktif dalam kegiatan Mathematics Study Club (MSC) yang diadakan HIMATIKA UNY dan menjadi tentor untuk matakuliah kalkulus lanjut di semester genap 2021.

Dia juga mengikuti kegiatan Lomba Esai dan Media Matematika (LEMM) yang diadakan HIMATIKA UNY serta Lomba dan Seminar Matematika (LSM) yang diadakan HIMATIKA UNY.

Alumni SMAN 1 Koba itu juga mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia di tahun 2022 dan tergabung dalam komunitas GenBI DIY.

Baca juga: 2 Mahasiswa UB Meninggal Dunia, Orangtua dan Sahabat Wakili Wisuda

 

Pada tahun 2023, dia juga mendapatkan beasiswa berprestasi akademik bagi mahasiswa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun anggaran 2023.

"Alhamdulillah, beasiswa tersebut dapat meringankan orangtua saya dalam memenuhi biaya perkuliahan saya," ucap Ferdy.

Keinginan yang kuat untuk menyelesaikan studi S1 dalam 3,5 tahun mendorong Ferdy sudah mulai menyusun dan melakukan analisis terkait skripsi selama KKN.

"Saya selalu menyempatkan diri untuk menyusun skripsi di sela-sela waktu KKN," tegas dia..

Akhirnya, harapan Ferdy terwujud dengan melaksanakan sidang skripsi dan yudisium pada bulan Desember 2023 serta menjadi lulusan S1 Statistika UNY. 

Baca juga: Cerita Dewi, Lulusan Tercepat UNY yang Wisuda Tanpa Skripsi dan KKN

Dia berpesan bahwa niat dan tindakan adalah langkah untuk mewujudkan harapan. Tanpa keduanya, harapan hanya akan jadi sebuah impian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com