Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Lahirnya Entrepreneur Kampus, PresUniv Hadirkan Pembicara Internasional Ayman El Tarabishy dan Kyoo Il Jo

Kompas.com - 30/11/2023, 13:02 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - President University (PresUniv) menggelar seminar internasional "Entrepreneurship Seminar: Sharing Insights on Korean Youth Entrepreneurship and Humane Entrepreneurship" di Kampus A PresUniv, Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (28/11/2023).

Seminar menghadirkan dua pembicara internasional: Ayman El Tarabishy (President & CEO International Council of Small Business atau ICSB) dan Kyoo Il Jo (Walikota Jinju, Korea Selatan).

Sebagai informasi, ICSB adalah organisasi internasional non profit, didirikan tahun 1955 dan berkantor pusat di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Dengan perwakilan di 85 negara di dunia, salah satu peran ICSB adalah menghadirkan para pendidik, peneliti, pembuat kebijakan dan praktisi bisnis di seluruh dunia untuk berbagi pengetahuan dan keahlian, serta mempromosikan pertumbuhan usaha kecil.

Seminar internasional ini dihadiri Rektor Presuniv Prof. Chairy, Rektor Internasional Presuniv Prof. Ki-chan Kim, Wakil Rektor bidang Akademik Handa S. Abidin, serta Ketua Program Studi Akuntansi Mila Reyes.

Selain dosen, staf, serta ratusan mahasiswa PresUniv lintas program studi, hadir pula sejumlah pebisnis dari Korea Selatan.

Dalam pemaparannya, selain berjejaring, Ayman menyampaikan pengusaha kecil juga harus memanfaatkan teknologi.

“Gunakan teknologi digital dan media sosial untuk mempromosikan usahanya, sehingga bisnis-bisnis skala kecil pun menjadi terlihat,” saran Ayman yang juga Deputy Chair, Department of Management George Washington School of Business, Washington DC,.

Ia melanjutkan, kalau bisnis skala kecil tidak terlihat, orang pun tidak akan peduli. Ayman juga menegaskan, para pengusaha skala kecil harus agile. “Mereka harus lincah dan cepat merespon berbagai perubahan, termasuk yang dipicu oleh perkembangan teknologi,” jelasnya.

Baca juga: 50 Wirausaha Terpilih “Entrepreneur Development 2023” Siap Berkolaborasi

Tantangan generasi muda

Dalam seminar itu, Ayman juga mendorong orang-orang muda untuk mau menjadi pengusaha. “Masa depan adalah milik orang-orang muda,” ujarnya.

Lebih jauh ia menyampaikan, “Orang-orang tua sudah memperlakukan bumi dengan cara yang buruk. Mereka memicu terjadinya peperangan, menghasilkan sampah dan pencemaran, menyebabkan terjadinya pemanasan global dan berbagai penyakit menular lainnya.”

 

Maka, kata Ayman, salah satu tantangan bagi orang-orang muda adalah membenahi kondisi tersebut, di antaranya melalui dunia kewirausahaan.

Dalam kesempatan sama, Walikota Jinju, Kyoo Il Jo berbagi pengalaman bagaimana pemerintah daerah dapat berperan mengembangkan usaha kecil di daerahnya. Kyoo-il Jo mengungkapkan, industri perawatan kulit dan kecantikan Korea Selatan sudah sangat mendunia.

“Produk perawatan kulit kami kami sangat inovatif dan standar kecantikannya sudah mendapatkan pengakuan internasional. Boleh dibilang kami telah menjadi pemimpin global dalam industri ini,” ujar Kyoo-il Jo.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan para pengusaha kecil di Jinju dan mendapat bantuan pemerintah daerah. Kyoo-il Jo memaparkan, “Saat ini Jinju terkenal sebagai produsen mutiara serta produk skincare-nya. Semua produk ini sudah diekspor ke berbagai negara dunia."

Kehadiran bisnis ini terbukti mampu meningkatkan kinerja perekonomian daerah Jinju.

Sebagai pemimpin di daerahnya, ungkap Kyoo-il Jo, perannya adalah mendukung sepenuhnya bisnis-bisnis tersebut. “Salah satunya adalah melalui berbagai regulasi yang mendorong terus berkembangnya bisnis-bisnis tersebut,” kata dia.

Dorong lahirnya pengusaha dari kampus

Penandatanganan perjanjian kesepahaman (MoU) antara Rektor Presuniv Prof. Chairy (kiri) dan Walikota Jinju Kyoo-il Jo (kanan).DOK. PRESUNIV Penandatanganan perjanjian kesepahaman (MoU) antara Rektor Presuniv Prof. Chairy (kiri) dan Walikota Jinju Kyoo-il Jo (kanan).

Untuk mendorong semakin berkembangnya kewirausahaan di kalangan orang-orang muda, terutama dari lembaga pendidikan, PresUniv menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Jinju.

Kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Perjanjian Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy dan Walikota Jinju Kyoo Il Jo.

Perjanjian kesepahaman tersebut mencakup saling tukar menukar informasi dan pengetahuan, kerja sama dalam penyebaran kewirausahaan, berbagai kegiatan promosi dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan industri.

Selain itu, dua belah pihak juga sepakat untuk terus mengeksplorasi berbagai bentuk kerja sama lainnya.

“Salah satu program Presuniv adalah terus meningkatkan jumlah lulusan yang berprofesi sebagai pengusaha. Untuk itulah kami mendirikan bisnis inkubator, yakni SetSail BizAccelator,” ungkap Rektor PresUniv Papar Prof. Chairy.

"Melalui inkubator ini, lanjut dia, PresUniv menempa mahasiswa-mahasiswa yang sejak awal memang ingin menjadi pengusaha. “Selain itu, kami juga mempertemukan mereka dengan para investor,” jelas Prof. Chairy.

Baca juga: Kemenkop UKM Gelar Entrepreneur Hub Bali, Teten Masduki Dorong Universitas Cetak Wirausaha

Terkait penandatanganan Perjanjian Kesepahaman, kata Prof. Chairy menyampaikan Presuniv ingin mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana lembaga pendidikan dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru, terutama anak-anak muda, dari kalangan kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com