Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasangan Suami Istri yang Raih Gelar Profesor Bersamaan

Kompas.com - 22/10/2023, 10:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unsoed

KOMPAS.com - Mencapai gelar akademik tertinggi sebagai profesor tentu jadi kebanggaan tersendiri pagi seseorang. Tapi apa jadinya jika pasangan suami istri meraih gelar profesor secara bersamaan?

Hal ini dirasakan oleh pasangan suami istri yang juga dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Mekar Dwi Anggraeni, S.Kep.Ners., M. Kep., PhD., dan Prof. Amin Fatoni, S.Si., M.Si., Ph.D.

Mereka berdua bakal dikukuhkan sebagai guru besar Unsoed pada 24 Oktober 2023. Keduanya juga bakal menambah jumlah guru besar di Unsoed.

Menurut Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, MSc, Agr, IPU., sebagai pemegang otoritas tertinggi di bidang akademik, peran guru besar dalam kemajuan sebuah perguruan tinggi sangatlah penting.

Baca juga: Ini Stiker Antiradiasi dari Lidah Mertua Inovasi Mahasiswa Unsoed

"Komitmen Unsoed dalam meningkatkan peran Guru Besar dan menjaga kualitas kampus ditunjukkan dengan support yang tinggi kepada para Dosen sehingga jumlah profesor yang dikukuhkan bertambah secara signifikan sebesar 49 persen dibandingkan tahun lalu atau menjadi 92 profesor aktif," ujarnya dilansir dari laman Unsoed, Sabtu (21/10/2023).

Tentu, dalam mencapai gelar tertinggi tersebut didapat tidak mudah dan butuh perjalanan panjang. Bahkan jatuh bangun juga dirasakan mereka berdua.

Menurut Prof. Amin, pengalaman yang pahit, manis, sehat, sakit, sedih, dan bahagia telah mereka lalui bersama.

"Tahun 2023 juga bertepatan dengan 17 tahun pernikahan kami, karena kami menikah di tahun 2006," kata dia.

Adapun pasangan ini menyelesaikan pendidikan S2 bersama pada 2007-2009. Di mana Prof. Mekar menyelesaikan pendidikan Magister Keperawatan di UI dan Prof. Amin menyelesaikan pendidikan magister di IPB.

Dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan magister kemudian Prof. Amin dan Prof. Mekar melanjutkan pendidikan doktoral di Prince of Songkla Thailand.

Baca juga: Kisah Guru Besar Unja, Waktu SD Pernah Jualan Es Keliling Kampung

Di Thailand itu Prof. Amin mengambil bidang biosensor dan Prof. Mekar mengambil bidang keperawatan maternitas.

Usai menyelesaikan pendidikan doktoral selanjutnya mereka kembali mengabdi di Universitas Jenderal Soedirman.

Tak hanya itu saja, Prof. Amin dan Prof. Mekar juga sering melakukan penelitian dan publikasi hasil penelitian bersama dengan fokus pada pengembangan metode deteksi dini kadar glukosa dalam darah, anemia pada ibu hamil, dan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.

Prof. Amin sengaja memilih bidang biosensor medis agar ilmunya bisa diaplikasikan dalam bidang kesehatan yang ditekuni oleh Prof. Mekar.

Selain itu, Prof. Mekar merupakan Guru Besar termuda di Universitas Jenderal Soedirman saat ini.

Berkat kerja sama yang baik dan saling mendukung dalam karir maupun rumah tangga sehingga Prof. Amin dan Prof. Mekar bisa mencapai jabatan akademik tertinggi di usia yang relatif muda.

Mereka berdua juga kompak menjadi ketua dewan redaksi jurnal yang terindex Scopus. Prof. Amin adalah ketua dewan redaksi Jurnal Molekul yang terindex Scopus pada tahun 2020.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Teliti Seledri Jadi Obat Herbal Penyakit Ginjal

Sedangkan Prof. Mekar menjadi ketua dewan redaksi Jurnal Keperawatan Soedirman yang terindex Scopus sejak tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com