Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UPNVY: Dengan Konsep Ini Produksi Migas Naik, Ketahanan Energi Nasional Meningkat

Kompas.com - 06/09/2023, 17:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, masyarakat di tanah air masih sangat bergantung dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM), terutama untuk kendaraan bermotor.

Apalagi kini kendaraan bermotor jumlahnya semakin banyak. Tak heran jika jalanan di mana saja semakin dipenuhi oleh kendaraan bermotor, baik roda dua atau lebih.

Karena banyak kendaraan yang menggunakan BBM, lantas bagaimana ketersediaan BBM saat ini? Apakah masih mencukupi?

Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BBM (Bahan Bakar Minyak) merupakan salah satu komoditas dari sumber daya alam minyak dan gas bumi yang berasal dan atau diolah dari minyak bumi.

Baca juga: 2 Guru Besar Bidang Perminyakan UPNVY Dikukuhkan

Minyak bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur berupa fasa cair atau padat.

Tentu, BBM ini juga salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Atau nanti lama kelamaan akan habis.

Lantas, bagaimana agar salah satu jenis minyak dan gas (migas) ini tetap tersedia? Jawabannya ialah dengan melakukan eksplorasi migas di tanah air.

Meski demikian, untuk mencari lokasi yang diperkirakan menjadi ladang minyak itu membutuhkan biaya yang sangat besar.

Dengan konsep Well Integrity dan Manajemen Drilling

Guru Besar Bidang Teknik Pemboran Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY), Prof. Dr. Ir. Drs. Herianto Oerip Wiryosuwito, MT., memberikan gagasannya terkait konsep well integrity dan manajemen drilling dalam kegiatan eksplorasi migas.

Menurutnya, cadangan migas di Indonesia itu yang terbukti sudah mulai menipis. Tapi, kebutuhan energi primer migas di Indonesia justru semakin meningkat.

"Sekarang produksi sepeda motor per hari saja sekitar 2.000 unit. Jadi bisa dibayangkan berapa kebutuhan BBM per hari untuk sepeda motor saja. Belum lagi mobil dan kendaraan lainnya," ujar Prof. Topan, panggilan akrab Prof. Herianto Oerip Wiryosuwito saat diwawancara Kompas.com di rumahnya, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (6/9/2023).

Jadi, mau tidak mau kalau pemerintah ingin memenuhi kebutuhan akan migas dan juga berkaitan dengan ketahanan energi nasional, maka harus melakukan pemboran atau eksplorasi migas.

Baca juga: Dosen UPN Jogja Ajak Warga Tumbuhkan Kesadaran Mengolah Sampah

Dijelaskan, tujuan dari kegiatan eksplorasi migas di Indonesia terus dilakukan untuk meningkatkan cadangan guna mempertahankan kebutuhan dan ketahanan energi nasional.

Tentu salah satu kegiatan eksplorasinya ialah melakukan pemboran eksplorasi di daerah cekungan yang dianggap prospek.

"Jika kegiatan pemboran itu berhasil, maka kita akan meningkatkan produksi migas nasional ke arah 1 juta barel di tahun 2030," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com