Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ficky, Mahasiswa IPB Ikut Kompetisi hingga Magang di 3 Negara

Kompas.com - 19/10/2023, 16:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengikuti kompetisi atau lomba sekaligus magang di luar negeri dirasakan oleh M. Ficky Haris Ardiansyah, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Sosok mahasiswa dari Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini membagikan pengalamannya mengikuti lomba dan magang.

Dalam dua tahun terakhir, ia sudah menjejakkan kakinya di Turki, New York, dan Vietnam.

“Motivasi saya dalam mencari pengalaman internasional, sebenarnya karena saya berasal dari desa sehingga saya ingin berkembang, mengenal banyak orang dari berbagai negara, menambah sudut pandang baru, meningkatkan portofolio, hingga mengasah skill berbahasa Inggris dan public speaking,” ujar Ficky, dilansir dari laman IPB.

Baca juga: Kisah Anthony, Mahasiswa ITB Lakukan Penelitian Bersama Penerima Nobel Kimia

Pada bulan Maret tahun 2022, ia berkesempatan mengikuti Istanbul Youth Leaders Summit di Turki.

Dalam konferensi tersebut, ia juga memenangkan penghargaan Best Paper, mengungguli mahasiswa dari universitas lain dari berbagai negara.

Kemudian lanjut pada tahun 2023, ia berkesempatan mengikuti Model United Nation (MUN) di New York, Amerika Serikat. Ajang internasional bergengsi ini merupakan simulasi kegiatan yang dilakukan oleh para perwakilan negara-negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ficky berhasil bersaing sebagai salah satu dari 500 mahasiswa yang terpilih untuk mewakili Indonesia mengikuti kegiatan ini.

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Ia berkesempatan belajar mengenai hubungan diplomasi, isu global, dan mengenal lebih dalam organisasi di bawah PBB.

“Dalam kesempatan emas tersebut, saya bisa menyampaikan pemaparan berupa pidato dengan topik perubahan iklim di Uni Emirat Arab dan mengajukan usulan kepada PBB agar lebih fokus pada teknologi antisipasi pengungsi akibat perubahan iklim,” terang dia.

Waktu yang tersedia selama 10 hari di Amerika Serikat tidak disia-siakan oleh Ficky. Ia memanfaatkannya untuk memperluas jejaring.

Misalnya, Ficky berkesempatan untuk magang di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York dan berkenalan dengan para diplomat di sana.

Tidak hanya itu, Ficky juga diundang menjadi narasumber di Voice of America untuk sesi talkshow bersama Naratama Rukmananda Bio Jurnalis VOA.

Ia juga berkesempatan bertemu putri mantan Rektor IPB University, Prof Andi Hakim Nasution, Marlina Nasution yang merupakan Director Biostatistics Parexel. Bahkan berkunjung ke rumah Prof Juhaeri Muchtar, Vice President and Head, Global Safety Sciences Sanofi di New Jersey.

Sementara pada Mei 2023, ia mengikuti The International Conference on Global Issues, Trends, and Directions Across Disciplines (ICGD) di Hoa Sen University Vietnam selama lima hari.

Selain belajar diplomasi dan mengikuti konferensi, ia meluangkan waktu untuk mengunjungi Kamboja.

Baca juga: Kisah Annisya, Anak Petani Dapat Beasiswa dan Lulus Unej IPK 3,99

Tips ikut kompetisi hingga magang di luar negeri

Ficky membagikan cara bagaimana ia bisa berkeliling ke tiga negara untuk lomba dan magang.

Jauh sebelum mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, Ficky sudah memiliki perencanaan yang matang sejak menjadi mahasiswa baru di tahun 2020.

Ia sudah belajar menulis esai, aktif berdiskusi dengan dosen-dosen IPB University, mengasah skill public speaking dan mencari relasi serta sponsor pendanaan.

“Yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan mental, karena khususnya di Amerika saya harus mampu bertahan hidup sendiri,” lanjutnya.

Ia menerangkan, “Saya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa karena atmosfernya sangat berbeda dari Indonesia. Pendapat sangat-sangat dihargai ketika berdiskusi dengan mahasiswa dan dosen di luar negeri hingga akhirnya saya berani speak up dan mengeksplor untuk membuka perspektif baru,” tandas Ficky.

Rencananya, ia akan melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri untuk menggali potensi dirinya.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Sepulangnya ke tanah air, ia berjanji untuk mengabdikan ilmunya untuk masyarakat dan menambah prestasi siswa dan mahasiswa Indonesia.

Mahasiswa sebagai agen perubahan dan pengemban amanah bangsa untuk membangun negeri tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk mengeksplor dunia, kita harus terus meningkatkan kemampuan diri karena pada akhirnya ilmu yang kita dapatkan ditujukan untuk kemajuan bangsa dan negara,” pesan dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com