Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unair: Berantas Judi Jadi Tantangan Besar Penegak Hukum

Kompas.com - 16/10/2023, 16:14 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Bagong Suyanto mengatakan peta jalan dalam memberantas judi menjadi tantangan besar bagi penegak hukum.

Secara hukum, judi termasuk tingkat kejahatan sekunder. Namun, jika dilihat lebih mendalam, juga sebagai salah satu sumber perilaku kriminal lainnya.

Baca juga: Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

"Ketika penjudi telah kehilangan seluruh kekayaan material, potensi untuk menggunakan jalan kriminalitas tentu semakin tinggi," kata dia dikutip dari laman Unair, Senin (16/10/2023).

Prof. Bagong menilai jika hukuman yang diberikan penjudi masih dinilai belum bisa menyelesaikan masalah. Maka mereka yang melakukan judi perlu rehabilitasi, khususnya dengan pendekatan keluarga dan keagamaan.

Penanganan berupa community support system dari lingkungan terdekat cenderung lebih didengarkan oleh penjudi.

Terlebih anggota keluarga, maka mereka bisa mengontrolnya dengan baik.

"Keluarga perlu hadir untuk bisa memberikan petunjuk bagi penjudi. Rangkulan dari orang terdekat ini yang bisa membawa penjudi keluar dari dampak kecanduannya," jelas dia.

Judi menjadi faktor menempuh jalan pintas oleh anak muda

Prof. Bagong Suyanto menjelaskan, perjudian merupakan patologi sosial yang sudah lama dan bentuknya berubah-ubah.

"Bermacam taruhan muncul dari kejadian yang sering ada di masyarakat. Mulai dari kejadian sederhana hingga kompleks bisa jadi bahan taruhan untuk perjudian," ungkap dia.

Baca juga: Kisah Mujab, Lulusan UI Gapai Beasiswa LPDP ke Inggris berkat Doa Ibu

Lanjut dia mengatakan, faktor ingin menjadi kaya lebih cepat membuat anak muda Indonesia banyak bermain judi online.

"Jika mengubah nasib dengan jalur rasional sudah tidak lagi mungkin, sehingga dia menempuh jalur irasional berupa perjudian," jelas dia.

Dia menegaskan, hadirnya judi online memberikan pengaruh masif, karena pemain judi tidak terbatas wilayah dan dapat dengan mudah lewat telepon genggam.

Bahkan, modal seadanya ini justru semakin mendorong masyarakat miskin untuk mencoba segala cara untuk berjudi online.

Baca juga: Cerita Khoirotul Raih IPK 3,97, Sebelum Wisuda S2 Alami Kecelakaan

"Judi online menawarkan media alternatif untuk memotong kompas kehidupan. Selalu muncul persepsi ‘siapa tahu rezeki’ menjadikan adiktif dalam berjudi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com