Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susun "Roadmap" Bonus Demografi, GNIK Gelar "Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030"

Kompas.com - 15/10/2023, 20:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menggelar "Pertemuan II: Kolaborasi Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2030" pada Sabtu, 14 Oktober 2023, di Ballroom BPJS Kesehatan, Cempaka Putih, Jakarta.

Kegiatan membahas penyempurnaan roadmap atau peta jalan menyongsong Puncak Bonus Demografi 2030 di mana salah satu program kuncinya adalah mencetak sumber daya manusia unggul di semua sektor industri.

Roadmap berisikan Perencanaan Strategis (Renstra) yang akan menopang langkah nyata GNIK dalam mencetak sumber maya Manusia berkualitas, kompeten, dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di Indonesia.

 

Acara ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang telah diadakan pada 26 November 2022 lalu dan telah melahirkan berbagai program strategis.

Beberapa prgram strategis tersebut antara lain:

  • Sertifikasi praktisi manajemen SDM lebih dari 35 ribu orang seluruh Indonesia
  • ASN Talent Academy (bekerjasama dengan LAN RI) menyediakan pelatihan bagi ribuan ASN milenial berpotensi
  • Upskilling Lulusan SMK Se Kota Bekasi dengan proyek percontohan di 25 SMK
  • Pelatihan "Pendidikan Lingkungan Sejak Usia Dini" bagi guru SD dan SMP Kota bekasi.
  • Survei Kualitas Karakter Kepemimpinan Nasional 2024-2029
  • Pelatihan Soft Skills dan Digital untuk ratusan mahasiwa beberapa universitasmelalui program MSIB Kemendikbud-ristek RI

Kegiatan melibatkan para pemangku kepentingan berasal dari penta helix (Pemerintah, Pengusaha, Pekerja/ Serikat Pekerja, Akademisi, dan Media) dan membahas isu terbaru di berbagai sektor industri, termasuk transformasi digital dan berkembang pesatnya Artificial Intelligence (AI).

"Isu daya saing SDM di berbagai negara menjadi mencuat dengan terbukanya akses antar negara sehingga GNIK ingin berkontribusi dalam peningkatan kualitas dan kompetensi SDM secara nasional di semua sektor industri," kata Achmad S. Ruky (Ketua Advisory Committee GNIK Pusat).

Baca juga: Kurangnya Lapangan Kerja Jadi Tantangan Bonus Demografi Indonesia

"Kita memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berprestasi gemilang di tanah air, tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM terampil dan siap masuk ke dunia usaha dan dunia industri termasuk sektor digital dengan pemanfaatan AI yang semakin maju dan mendominiasi di masa mendatang," jelasnya.

Penguatan peta jalan bonus demografi

 

Sebagai informasi, GNIK lahir dari Yayasan Insan Indonesia Kompeten dan beranggotakan para praktisi manajemen SDM di seluruh Indonesia.

"Sekarang ini sudah terorganisir di bawah koordinasi 39 Area Director dari Aceh hingga Merauke dan akan terus bertambah hingga mencapai 44 wilayah. PPIK juga terbuka menerima anggota dari kalangan penta helix yang juga sudah diundang pada event hari ini," jelas Mahmud Samuri (Ketua Organizing Committee GNIK Pusat).

"Dengan demikian Perkumpulan ini bersifat terbuka bagi siapapun yang peduli dan memiliki keinginan yang sama dalam pengembangan SDM Indonesia secara nasional," tambahnya.

Peta jalan Kolaborasi Nasional menuju Indonesia Kompeten 2030 yang sudah disusun rencananya akan dikirim ke berbagai kementerian dan lembaga nasional serta organisasi terkait sebagai masukan.

Selanjutnya akan dibentuk task force (Gugus Kerja) beranggotakan anak muda berpotensi yang dipilih dari beberapa perusahaan ternama. Mereka akan bekerja dalam kelompok proyek dan mendefinisikan roadmap dalam bentuk Project Charter, Strategi eksekusi dan jangka waktu serta sumber daya yang diperlukan.

"Dengan penguatan roadmap ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapai Puncak Bonus Demografi 2030 dengan mencetak SDM yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global," tegas Yunus Triyonggo (Ketua Steering Committee GNIK Pusat).

Baca juga: Bonus Demografi Jadi Sia-sia Jika Stunting Tak Ditangani Maksimal

Acara juga menghadirkan Kiki Yuliati (Dirjen Pendidikan Vokasi) dan Muhammad Taufiq (Deputi Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI). Para pembicara ini menjelaskan tentang rencana strategis berkaitan dengan pendidikan vokasi, dan ASN.

Paparan para tamu VIP ini menjadi bahan baku dalam FGD para peserta untuk berkiprah dalam cakupan yang lebih luas, tidak hanya dunia praktisi Manajemen SDM namun juga masuk pada wilayah isu-isu kompetensi lulusan SMK, politeknik, dan ASN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com