Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alumnus SMA Taruna Nusantara Raih Beasiswa Indonesia Maju

Kompas.com - 07/10/2023, 13:10 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beasiswa Indonesia Maju (BIM) akan dibuka Oktober 2023 ini. Program Beasiswa Indonesia Maju yang dibuka adalah Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 4 (reguler).

Ada banyak siswa berprestasi yang berhasil lolos beasiswa ini. Salah satunya adalah Avriza Devano Bestafa yang berhasil meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM) ke University of California, San Diego (UCSD) Amerika Serikat di jurusan Bioengineering.

Sejak duduk di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta, dia sudah memantapkan diri untuk menekuni dunia riset dan penelitian di bidang biologi.

Lahir di Yogyakarta, 30 April 2004, Avriz sejak SMP aktif mengikuti berbagai lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR).

Baca juga: Hal yang Dipelajari hingga Prospek Kerja Jurusan Teknik Geospasial

Fokus di bidang penelitian sejak SMP

Salah satu penelitiannya bertema pembangkit listrik dari limbah daun asam terinspirasi dari limbah daun pohon asam yang ada di sekitar sekolahnya. Konsistensi dalam riset dan penelitian pun ia lanjutkan hingga sekolah ke jenjang SMA.

"Saat SMP aku membuat baterai dari limbah daun asam. Itu kan contoh pemanfaatan biodiversitas tinggi Indonesia dan bermanfaat bagi orang banyak," kata alumnus SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah seperti dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud (Puspresnas), Sabtu (7/10/2023).

Avriz menerangkan, saat SMA dia meneliti biodegradasi mikroplastik dengan mikroorganisme yang ada di perairan Yogyakarta.

Menurut Avriz, memilih bidang biologi juga dilatarbelakangi dengan kesukaannya pada tokoh pahlawan super yaitu, Spiderman.

Di dalam film Spiderman banyak terkandung konsep bioteknologi yang membuat Avriz semakin percaya bahwa bidang yang ditekuninya tersebut mampu memberikan manfaat bagi orang banyak.

"Aku suka dengan Spiderman karena di filmnya itu konsep bioteknologinya sering banget ditampilin. Wah biologi keren banget nih apalagi digabungkan dengan teknologi modern. Dan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Seperti pesan moral di filmnya, with great power comes great responsibility jadi dengan kekuatan besar kita punya tanggungjawab yang besar untuk masyarakat di sekitar kita," ungkapnya.

Baca juga: Kriteria Siswa yang Bisa Daftar Beasiswa Indonesia Maju Angkatan 4

Ikuti Beasiswa Indonesia Maju Persiapan S1 Luar Negeri

Dia mengungkapkan, pertama kali mengetahui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari media sosial Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Saat itu ia memberanikan diri untuk mendaffar BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri.

"Saat itu aku tahu BIM sebagai suatu kesempatan yang besar. Jadi aku daftar aja. Jujur ekspetasi dulu belum besar karena rapot, esai, dan daftar prestasiku harus melalu kurasi. Alhamdulillah aku lolos," tutur Avriz.

Anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Agtia Bestafa dan Damayanti Sari Rohmaningtyas ini terus berjuang dengan menyesuaikan waktu dengan sekolahnya dalam mengikuti program pembinaan BIM yang diberikan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Proses panjang yang harus dilalui

Dia menambahkan, prosesnya yang harus dilalui banyak. Ada pembinaan seperti TOEFL, IELTS, SAT/ICT, webinar, college counselling, dan ada proyek sosial yang sangat keren. Saat itu dia harus cermat meluangkan waktu untuk mengikuti program persiapan BIM.

"Mungkin kalau sekolah lain waktunya fleksibel tapi di SMA Taruna Nusantara yang sangat disiplin aku harus berusaha memanfaatkan dan mencari waktu sebaik-baiknya. Waktu itu merupakan tantangan buat saya harus menyelesaikan tanggungjawab mengikuti BIM dengan konsisten dan disiplin," tandas Avriz.

Dia menambahkan, saat di SMA Taruna Nusantara dia diajarkan kedisiplinan. Jadi sudah ada jadwalnya seperti makan pagi, siang, dan malam harus bareng, ada apel pagi, siang, malam, kelas, dan olahraga sudah diatur.

Sehingga dia benar-benar harus mengatur waktu untuk mengikuti kegiatan di sekolah dan mengikuti program dari Beasiswa Indonesia Maju.

Namun konsistensi dan kedisiplinan Avriz membuahkan hasil. Avriz berhasil lolos ke University of California, San Diego (UCSD) di jurusan Bioengineering. Baginya saat pengumuman lolos adalah pengalaman yang tidak terlupakan.

"Teman-temanku saat bersemangat ketika menunggu kabar pengumuman diterima atau tidaknya aku di universitas. Alhamdulillah, semua berteriak hore. Semua senang saat itu. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan," katanya.

Baca juga: Cerita Jerhemy Owen Kuliah di Belanda, di Kelas Ada Sofa hingga Tenis Meja

Avriz mempunyai harapan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapatkannya nanti untuk kemajuan tanah airnya Indonesia.

"Harapannya aku belajar di University of California, San Diego (UCSD) bisa memperdalam ilmu yang aku tekuni. Indonesia itu potensinya besar banget karena potensi biodiversitasnya sangat tinggi. Aku ingin berperan dalam pengembangan bioengineering dan bioteknologi di Indonesia di masa depan," harapnya.

Deretan prestasi yang berhasil diraih

Prestasi yang pernah ditorehkan oleh Avriz baik di tingkat nasional dan internasional yaitu, medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2018, medali emas Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) tingkat Provinsi DIY tahun 2019, medali emas International Conference of Young Scientist (ICYS) di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2019.

Penghargaan Khusus bidang Karya Tulis Ilmiah pada ajang PORSIMAPTAR (Pekan Olahraga Seni Mahasiswa Pelajar dan Taruna) tahun 2021, medali emas KOMPeK Business Challenge, BEM FEB Universitas Indonesia tahun 2022, dan medali emas Indonesia National Science Enterprise Challenge tahun 2022.

Meski kini Avriz berjarak ratusan kilometer jauh dari orangtuanya, dia ingin kembali membawa ilmu yang akan dipelajarinya di universitas pilihannya tersebut.

"Ini enggak sama dengan aku di asrama. Aku ke amerika dengan harapan lulus empat tahun itu adalah waktu yang lama bagiku dan jauh dari orang tua. Takut pasti ada tapi dari rasa takut itu harus aku kukendalikan justru jadi motivasi dengan adaptasi. Sebagai penerima BIM aku berjanji dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia," beber dia.

Baca juga: 3 Sekolah Kedinasan di Palembang, Lulusan SMA/SMK Bisa Daftar

Avriz memberikan pesan kepada siswa di seluruh Indonesia khususnya bagi yang ingin mendaftar Beasiswa Indonesia Maju di angkatan selanjutnya.

"Jangan takut gagal, jangan takut malu, jangan takut ambil kesempatan. Kalau ada kesempatan yang kamu inginkan ambil dan akan menjadi ceritamu. Dan tetap bergerak menuju cita-cita karena saatnya nanti ada momen titik balik," pesan Avriz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com