Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sibuk Jadi Asdos dan Pelatih Bulu Tangkis, Labib Lulus S2 IPK 4,00

Kompas.com - 25/09/2023, 10:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisa meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00 perlu konsisten dan penuh perjuangan.

Dari ribuan wisudawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), hanya ada beberapa lulusan yang bisa mencetak IPK sempurna.

Salah satu wisudawan Unesa yang berhasil meraih IPK 4,00 adalah Muhammad Labib Siena Ar-Rasy.

Wisudawan dari program pascasarjana prodi S2 Pendidikan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu meraih IPK 4.

Baca juga: Mengenal KIP Kuliah Skema 1 dan Skema 2, Siswa Harus Tahu

Aktif jadi asisten dosen dan pelatih bulu tangkis

Perolehan itu terasa spesial bagi Labib, sebab selain kuliah, dia aktif sebagai pelatih bulu tangkis dan menjadi asisten dosen.

"Kalau sudah ada target ya. Mau tidak mau, saya harus punya manajemen waktu yang baik, disiplin dan konsisten. Itu kuncinya sehingga kuliah dan karier kepelatihan saya tetap berjalan," kata Muhammad Labin seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (25/9/2023).

Labib mengaku begadang merupakan rutinitasnya. Dengan begitu, dia bisa punya waktu untuk belajar, mendalami riset, mempersiapkan modul latihan serta materi untuk mengajar.

Selama menjadi mahasiswa pascasarjana, rutinitas Labib setiap hari dimulai dari pagi hari mengikuti kuliah, siang ia menjadi pelatih. Tidak hanya berhenti disitu, pada malam hari dia mengikuti SRCC dan lapangan anti-doping. Apabila ada waktu senggang, dimanfaatkan untuk belajar dan membaca jurnal.

"Kalau bisa dibilang, gak ada istirahat ya, saya betul-betul menikmatinya. Kalau target kita tinggi, usahanya kan harus aple to aple dengan tujuan kita. Saya percaya itu. Hasil yang bagus tidak lahir dari proses yang biasa-biasa saja," beber putra Jombang, lulusan S1 Pendidikan Keolahragaan Unesa ini.

 

Labib mengungkapkan motivasinya untuk melanjutkan kuliah S2 datang dari orangtuanya.

Awalnya, usai lulus sarjana, dia berencana istirahat sejenak sambil fokus menjadi pelatih dan mencari beasiswa. Namun, orangtua mendorongnya untuk segera mendaftar.

Baca juga: 3 Tipe Orang Green Flag yang Perlu Ada di Sekitar Mahasiswa

Dia percaya, di balik restu orangtua ada jalan untuk segala ikhtiar. Labib lulus S-2 tepat dua tahun dengan tesis berjudul "Pengaruh Latihan Tuck Jump dan Double Leg Run dengan Squat Jump dan Double Leg Hop terhadap Kecepatan, Kelincahan dan Power Otot Tungka".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com