Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK 7 Muhammadiyah Gondanglegi Gapai Medali Perak di Jerman

Kompas.com - 29/06/2023, 08:05 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang, Jawa Timur, berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang Special Olympics World Summer Games, Berlin, Jerman 2023.

Dia adalah Muhammad Zidan Fatoni Arafat, siswa Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Prestasi yang diraih lewat cabang olahraga tenis meja.

Baca juga: Kuliah Bersusah Payah, tetapi Mahasiswa UB Ini Lulus dengan IPK 3,94

Tentunya prestasi yang diraih oleh Zidan tidak bisa didapatkan secara instan. Proses Panjang telah dilaluinya hingga bisa mendapatkan predikat ini.

Terlahir dari keluarga yang tidak memiliki background olahraga tentunya bukan suatu halangan bagi seorang anak untuk mengembangkan kecintaannya pada dunia olahraga. Begitu juga yang dilakukannya.

Sejak kecil, Zidan telah menaruh perhatian lebih pada cabang olahraga tenis meja ini. Zidan gemar bermain tenis meja sejak masih berada di bangku sekolah dasar (SD).

"Menjadi anak yang tinggal di desa tidak membuat saya minder. Saya suka dengan tenis meja dan hal itu lah yang kemudian saya tekuni dan pelajari sampai sekarang," ungkap dia mengutip laman Vokasi Kemdikbud, Rabu (28/6/2023).

Bakatnya semakin terlihat ketika Zidan duduk di bangku SMP. Ketika Zidan masuk ke SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, dia memutuskan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tenis meja.

Zidan mulai mendapatkan pelatihan dari pelatih-pelatih andal yang ada di Malang.

Mulai dari sini lah, Zidan sering mengikuti kejuaraan tenis meja di wilayah Jawa Timur.

Baca juga: Kemenag Akan Cabut Izin Ponpes Al-Zaytun jika Ada Pelanggaran Berat

Sebelum Zidan berangkat kompetisi ke Jerman, Zidan terlebih dahulu mengikuti proses seleksi yang panjang mulai dari tingkat kabupaten hingga akhirnya Zidan lolos seleksi di tingkat nasional.

Setelah dinyatakan lolos Zidan pun mulai mengikuti pelatihan nasional dari tanggal 4 Mei hingga 7 Juni 2023.

"Setelah mengikuti pelatnas kemudian saya berangkat ke Jerman bersama tim untuk bertanding di sana," ujar Zidan.

Pertarungan sengit dihadapi oleh Zidan saat berada di lapangan. Dia harus melawan 38 atlet hebat dari berbagai negara, seperti Hong Kong dan India.

Jatuh bangun, dia lewati hingga hingga akhirnya keluar menjadi juara dua.

"Ini adalah pengalaman yang sangat berharga buat saya karena bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan di tingkat internasional. Hal ini merupakan kali pertama pertandingan internasional yang saya dapatkan setelah berlatih selama bertahun-tahun sehingga bisa masuk timnas dan membawa nama Indonesia di kancah dunia," tegas dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com