Selain motivasi dalam diri, dia juga termotivasi oleh ibunya yang saat ini bekerja sebagai salah satu staf di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
"Ibu saya pernah bilang, zaman sekarang sudah banyak teknologi AI yang sudah menguasai banyak bidang pekerjaan. Menurut ibu saya, bidang kesehatan tidak bisa tergantikan oleh AI (Artificial Intelligence). Jadi, ibu mengarahkan saya untuk masuk kedokteran atau keperawatan," ungkap alumnus MA Unggulan Amanatul Ummah Pacet ini.
Arsinta merupakan salah satu siswa yang lolos program akselerasi saat SMA. Sebagai siswa akselerasi, tidak jarang dirinya mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran.
Selain itu, padatnya kegiatan di pondok pesantren juga kerap membuatnya kelelahan saat belajar di dalam kelas.
Namun, berkat kerja keras dan semangatnya, dia berhasil bertahan.
"Saya selalu bertanya pada guru saat pembelajaran berlangsung. Saat malam hari, saya juga selalu bertanya kepada teman-teman saya jika ada materi yang belum saya pahami," ungkap dia.
Baca juga: Sekolah Gratis di SMA/SMK Swasta, Cek Syarat PPDB Bersama Jakarta 2023
Arsi berharap bisa memberikan manfaat bagi banyak orang dengan ilmu yang diperolehnya saat kuliah nanti. Di samping itu, dia juga berharap bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.