Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof. Zid: Kampung Migran Berdaya Perkuat Potensi Eks Migran Perempuan Desa

Kompas.com - 18/05/2023, 16:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis


KOMPAS.com - Menyemarakkan Dies Natalis ke-59, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menggelar Seminar Series Cakrawala Pemikiran Guru Besar UNJ pada Rabu, 17 Mei 2023. Salah satu sesi Seminar Series yang diselenggarakan di antaranya bertema "Sosial dan Politik".

Acara yang berlangsung daring melalui Zoom ini diikuti sekitar 650 peserta terdiri dari dosen, guru, dan mahasiswa, baik dari lingkungan UNJ maupun dari luar UNJ.

Seminar Series "Sosial dan Politik" ini salah satunya menghadirkan pemateri Prof. Muhammad Zid, Guru Besar Sosiologi Pedesaan, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNJ.

Dalam paparan, Prof. Muhammad Zid, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) UNJ menyampaikan materi "Kampung Imigran Berdaya: Kajian Teoretis dan Praktis dalam Pemberdayaan Migrasi Internasional Perempuan Pedesaan Indonesia".

Menurut Prof. Muhammad Zid, setiap individu yang melakukan migrasi internasional memiliki tujuan secara spesifik.

Pada negara berkembang seperti Indonesia, secara umum tujuan dari seseorang melakukan migrasi internasional adalah karena faktor ekonomi dan berharap untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang minat masyarakatnya sangat tinggi untuk dapat melakukan migrasi internasional dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan juga karena faktor ekonomi," ungkap Muhammad Zid.

"Berdasarkan data, Desa Panyingkiran, dan Desa Ciherang, Provinsi Jawa Barat merupakan di antara wilayah di Indonesia yang menyumbang terbanyak para perempuan migrasi internasional," tambahnya.

Adapun potensi soft skill dan hard skill yang dimiliki seseorang setelah migrasi internasional diantaranya: (1) Perubahan pola pikir eks-migran; (2) Perubahan cara pandang hidup; (3) Etos kerja yang tumbuh; (4) Kemampuan berbahasa arab; (5) Usaha Jasa; (6) Penguasaan parenting; dan (7) kemampuan masak kuliner ala Timur Tengah.

Baca juga: Dies Natalis Ke-47, UNS Beri Penghargaan kepada Direktur Pelindo

Keahlian soft dan hard skill eks-migran perempuan, bila dikonseptualisasi merupakan bentuk dari "trans-nasional skill" yang diperoleh dari pengalaman sebagai migran.
"Namun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan potensi soft dan hard skills para eks-migran belum optimal dipergunakan," tambah Prof. Muhammad Zid.

Di akhir paparan, Prof. Muhammad Zid menjelaskan gagasan terkait pembentukan Kampung Migran Berdaya (KMB) sebagai bentuk implementasi soft dan hard skill bagi eks-migran perempuan.

Implementasi soft dan hard skill dalam KMB yang dimaksud di antaranya, pertama, eks-migran perempuan pedesaan memiliki keahlian soft dan hard skills dan jaringan sosial kehebatan kerja yang kuat, hanya saja kelembagaan yang mengelola eks-migran belum tercipta.

Kedua, Kampung Migran Berdaya (KMB) hadir untuk menjawab peluang dan potensi tersebut. Sebagai model kelembagaan pengelolaan eks-migran. Ketiga, pendampingan KMB sangat penting agar tujuan dari program pemberdayaan tetap berjalan sesuai rencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com