Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2023, 15:01 WIB
Penulis Dian Ihsan
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Aturan Gubernur NTT Viktor Laiskodat mewajibkan siswa SMA/SMK masuk sekolah jam 5.30 pagi menuai kritik dan protes. Sebelumnya, aturan itu masuk lebih pagi, yakni pukul 05.00 Wita.

Alih-alih menganggap aturan tersebut tidak efektif dan memberatkan para siswa hingga orang tua.

Baca juga: Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi di NTT, Kemendikbud: Kami Akan Lindungi Siswa

Menanggapi persoalan itu, Sosiolog Univesitas Airlangga (Unair) Dr. Tuti Budirahayu buka suara.

Dia menilai aturan masuk sekolah jam 5 pagi harus dibuat dengan dasar dan tujuan yang jelas berdasarkan kajian empiris yang sahih dan valid atas keberhasilan program serupa di tempat-tempat lain.

"Misalnya, ada contoh beberapa sekolah di Indonesia atau di negara-negara lain yang menerapkan kebijakan tersebut. Siswanya berhasil dalam bidang akademik maupun non akademik. Maka, kebijakan tersebut layak diuji cobakan," ucap dia mengutip laman Unair, Jumat (3/3/2023).

Jika tidak atau belum ada kajian yang komprehensif dan valid, bilang dia, lebih baik ditunda dulu dan cari kebijakan-kebijakan lain yang memiliki tujuan yang sama.

Tuti melanjutkan, jika aturan tersebut hanya berdasarkan pada satu kebijakan tunggal tanpa diiringi dengan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung tujuan tersebut, maka hasil dari aturan tersebut tidak akan optimal.

Dengan kata lain, pemajuan jam masuk sekolah tidak akan menghasilkan apa-apa.

"Perlu ada inovasi pembelajaran yang berfokus pada tujuan-tujuan yang komprehensif. Misalnya, masuk pagi dimulai dengan olahraga bersama dengan tujuan melatih fisik dan sportivitas siswa serta menyegarkan badan dan pikiran siswa," ucap Tuti.

Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan literasi. Di mana siswa diberi waktu 1 jam untuk membaca buku dan berdiskusi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+