Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: 140.000 Sekolah Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 31/01/2023, 16:34 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memastikan Kurikulum Merdeka memberikan ruang keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk merancang kurikulum operasional yang sesuai dengan visi misi serta kebutuhan belajar para murid.

Keleluasaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Baca juga: Pilih Jurusan Kedokteran di SNBP 2023, Harus Unggul di 3 Mapel Ini

"Fleksibilitas Kurikulum Merdeka menuntut inisiatif, keaktifan, dan juga kepercayaan diri ibu dan bapak guru untuk merancang kurikulum operasionalnya sendiri," ucap Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo dalam keterangannya, Selasa (.

Pada tahapan implementasi, Anindito menjelaskan, kurikulum operasional yang cocok untuk suatu pendidikan di suatu daerah, belum tentu akan relevan bagi suatu pendidikan di daerah lainnya.

Oleh sebab itu, kurikulum operasional satuan pendidikan mengakomodasi keragaman, menyesuaikan kebutuhan belajar murid serta konteks satuan pendidikan.

Sebagai contoh, kurikulum operasional yang cocok untuk satuan pendidikan di Jakarta Pusat, ada potensi perbedaan dengan sekolah yang berada di Kepulauan Seribu.

"Proyek penguatan karakter yang cocok untuk di kota metropolitan akan berbeda dengan kebutuhan murid di kota nelayan maupun desa agraris," ucap Anindito.

Untuk mempermudah pendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Ristek telah menyediakan ragam contoh kurikulum operasional, modul ajar dan dokumen lainnya di platform Merdeka Mengajar.

"Tidak ada kewajiban bagi satuan pendidikan untuk membuat dokumen-dokumen baru dari nol. Perubahan kurikulum ini bukan soal administrasi, tetapi perbaikan kualitas pembelajaran," jelas Anindito.

Baca juga: 12 PTN yang Punya Jurusan Teknik Informatika Akreditasi Unggul dan A

Dengan demikian, Anindito melanjutkan, Kemendikbud Ristek tidak membakukan format-format dokumen. Para pendidik dapat menggunakan format yang sudah digunakan selama ini, seperti perencanaan pembelajaran (RPP dan Modul Ajar) serta rapor sekolah (laporan hasil belajar).

"Sudah ada contoh-contoh yang bisa digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan sambil berjalannya waktu," tutur dia.

SMP Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, merupakan salah satu sekolah yang ditetapkan menjadi sekolah yang mengimplementasi Kurikulum Merdeka.

Baca juga: KAI Beri Diskon bagi Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Alumni PTN Ini

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 Bogor, Dedi Husnaeni menambahkan sekolahnya saat ini sudah berada di fase Mandiri Berbagi.

Artinya, sekolah ini akan terus mengembangkan kurikulum operasional sekolah secara mandiri serta membagikan kepada satuan pendidikan lain yang membutuhkan.

"Pada kurikulum ini, inisiatif dan kreativitas metode pembelajaran berasal dari kami selaku para guru. Modul-modul pembelajaran juga masih bisa diperoleh dari kementerian. Kami juga menyiapkan guru-guru penggerak yang sudah mengikuti pelatihan penerapan Kurikulum Merdeka," ujar dia.

Kemendikbud Ristek akan segera membuka pendaftaran partisipasi implementasi Kurikulum Merdeka tahun 2023-2024.

Satuan pendidikan bisa mempelajari lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka di laman kurikulum.kemdikbud.go.id.

Baca juga: 20 Kampus Top Dunia Jurusan IT, buat Daftar Beasiswa LPDP 2023

Sampai saat ini, total sudah lebih dari 140 ribu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka di dalam pembelajarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com