KOMPAS.com - Permainan lato-lato sedang viral di tengah masyarakat di tengah maraknya kehadiran online games.
Lato-lato adalah permainan yang terbuat dari bahan plastik polimer. Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali atau benang nilon.
Baca juga: 9 Pekerjaan Freelance buat Mahasiswa, Gaji Bisa di Atas Rp 7 Juta
Lalu, di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakkan kedua bandulan tersebut.
Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut sehingga menimbulkan suara konstan beruntun 'tek tek tek'.
Meski begitu, lato-lato adalah permaiann yang berasal dari Argentina atau sebagai senjata paling terkenal yang digunakan oleh pemburu atau gaucho di Amerika Selatan.
Viralnya permainan lato-lato direspons oleh Dosen Prodi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (Unair) Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari.
Menurut dia, permainan pasti ada yang populer setiap zamannya. Untuk yang permainan lato-lato, baru populer di Indonesia saat ini.
"Kebetulan, sekarang permainan lato-lato. Siapa yang menyebabkan permainan tersebut populer, salah satunya produsen media permainan anak dan saya kira hal ini akan berulang pada waktu mendatang," ucap dia dalam keterangannya dikutip dari laman Unair, Selasa (3/1/2023).
Dia melanjutkan, kepopuleran permainan lato-lato sangat dipengaruhi dengan adanya media teknologi yang membuat permainan tersebut dikenal oleh banyak orang.
Baca juga: Dua Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Siap-siap Daftar 2023
Namun, kebertahanan sebuah permainan sangat ditentukan dengan kemunculan permainan-permainan berikutnya.
Sehingga, permainan lato-lato akan bertahan hingga permainan baru lainnya muncul dan menjadi tren di era selanjutnya.
Perihal nilai-nilai dalam permainan lato-lato, da menyampaikan, nilai-nilai dalam permainan anak-anak semuanya sama yaitu mengandung nilai pleasure, interaktif, dan kompetitif.
Baca juga: 18 Perguruan Tinggi Punya Jurusan Ilmu Hukum dengan Akreditasi Unggul
"Apalagi lato-lato ini viral setelah pandemi. Anak-anak bisa berinteraksi sehingga permainan tersebut menjadi media interaksi bagi mereka. Di samping itu, nilai kompetitif dalam permainan tersebut juga berkaitan dengan kemampuan atau skill mereka sehingga muncul perlombaan dan lainnya," tukas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.