Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Dosen Praktisi di UGM, Prilly Latuconsina Bagikan Pengalaman Ini

Kompas.com - 10/11/2022, 19:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Aktris Prilly Latuconsina kembali menjadi dosen praktisi di UGM pada Kamis (10/11/2022).

Usai pertemuan pertamanya mengisi kelas Kajian Selebritas di Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM pada September 2022 lewat program Praktisi Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Baca juga: Sosok Maerel, Lulusan S1 Undip yang Raih IPK Cumlaude 3,92

Kini, Prilly datang lagi untuk mengajar di mata kuliah yang sama.

Prilly menjadi dosen praktisi melalui program Praktisi Mengajar bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Ristek.

Selama dua jam, Prilly menyampaikan materi terkait pola relasi media dengan selebritas.

Dia membagikan pengalamannya dalam berhubungan dengan media dan bagaimana ketika nantinya bekerja dengan selebritas, khususnya saat mengelola krisis.

Prilly mengatakan, media dan selebritas memiliki hubungan sangat erat dan saling memanfaatkan satu sama lain.

Selebritas menyediakan konten bagi media dan media memberikan publisitas untuk selebritas.

"Media jadi wadah dan tempat bagi selebritas untuk tumbuh, merintis karier meraih popularitas. Sementara media membutuhkan selebritas dengan popularitas tinggi untuk meningkatkan engagement dengan audiensnya," ucap dia dalam keterangannya, Kamis (10/11/2022).

Dia menjelaskan, era media baru memberikan peluang bagi siapa saja untuk menjadi selebritas.

Baca juga: 5 Negara Paling Bahagia dan Rekomendasi Beasiswa untuk S1-S3

Lalu, infotainment mempunyai nilai berita dan paparan tinggi yang dinilai mampu memuat fakta dan edukasi untuk audiens secara luas karena tayang di TV nasional.

Lanjut dia memaparkan tentang bagaimana cara kerja mengelola krisis selebritas. Pengelolaan krisis ini menjadi penting karena seseorang dengan status selebritas sangat rawan dengan krisis.

Oleh sebab itu, selebritas harus bisa memitigasi risiko yang disebabkan oleh krisis.

"Kalau saat krisis yang harus jaga emosi dan kontrol diri. Ini butuh tim publicis yang menenangkan dimana saat krisis tim ini yang kerja, tapi kalau di Indonesia dilakukan sendiri beda dengan di luar negeri ada tim yang gerak," papar Prilly.

Saat krisis selebritas, mengumpulkan fakta-fakta baik terkait selebritas yang tengah mengalami krisis sangat penting dilakukan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com