Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Seangkatan Kompak Tunjukkan Bukti Jokowi Alumni UGM

Kompas.com - 21/10/2022, 21:47 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo masih bergulir. Seolah menepis isu ini, rekan seangkatan Joko Widodo (Jokowi) kompak menunjukkan bukti jika Presiden RI tersebut adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (Kagamahut) angkatan 1980 menunjukkan sejumlah bukti jika Jokowi adalah mahasiswa UGM.

Buktinya seperti foto-foto semasa kuliah hingga wisuda dan ijazah asli serta memberikan testimoni terkait sosok Jokowi alumni UGM.

Baca juga: Pemkot Surabaya Hapus PR Siswa SD-SMP, Apa Gantinya?

PIC Kagamahut Angkatan 1980, Mustoha Iskandar mengatakan, ijazah yang dipamerkan adalah resmi dan benar adanya.

Ijazah ini adalah ijazah tanda kelulusan Fakultas Kehutanan UGM, bukan ijazah yang lain. Kami memastikan bahwa rekan kami Insinyur Joko Widodo adalah bagian dari alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980,” ucapnya dilansir dari laman UGM, Jumat (21/10/2022).

Mustoha mengungkapkan, sebagai orang-orang yang pernah berinteraksi langsung dengan sosok orang nomor satu di Indonesia, alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 menurutnya memiliki tanggung jawab moril untuk meluruskan isu ijazah palsu Jokowi.

"Sesungguhnya kami alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 adalah saksi hidup. Kami bukan hanya mendengar tapi kami melihat dan menyaksikan dan berinteraksi langsung dengan Bapak Insinyur Joko Widodo selama beliau mengikuti proses perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM dari tahun 1980 sampai dengan Pak Joko Widodo lulus tahun 1985,” tegasnya.

Djohan Utama Serbatasari adalah salah satu teman seangkatan yang ikut menjadi saksi hidup. 

Ia mengikuti upacara wisuda bersamaan dengan Joko Widodo. Djohan pun menunjukkan ijazah aslinya.

Hal ini untuk menunjukkan bahwa ijazah yang ia miliki sama dengan ijazah Joko Widodo yang banyak beredar di media sosial dan media massa.

“Harapannya dengan ini sudah klir masalah ijazah, tidak lagi dipersoalkan. Beliau masuk tahun 1980 bersamaan dengan kami dan diwisuda juga bareng dengan kami tahun 1985. Kami tegaskan sekali lagi bahwa saya adalah saksi hidup dan sebagai teman Joko Widodo, satu kampus dengan beliau,” terangnya.

Baca juga: Daftar Seleksi PPPK Guru 2022 Lewat Link sscasn.bkn.go.id, Cek Caranya

Foto wisuda Joko Widodo pun dikonfirmasi oleh Saminudin Betou selaku pemilik foto yang ikut diwisuda pada saat itu.

“Foto yang beredar itu sebagian adalah hasil dari kamera saya dan fotografer saya, otentik dari pertama dicetak setelah wisuda. Jadi tidak ada keraguan tentang foto-foto yang ditampilkan itu,” ucapnya sembari menunjukkan foto yang tersimpan dalam sebuah album foto.

Pada kesempatan ini, sejumlah rekan seangkatan Jokowi juga ikut memberikan testimoni.

Salah satunya Joko Santoso yang menjadi rekan Jokowi dalam berbagai pendakian oleh kelompok mahasiswa pencinta alam Fakultas Kehutanan.

Ia menunjukkan sejumlah foto dan menyebutkan nama orang-orang dalam foto tersebut beserta konteks atau cerita di balik setiap foto.

“Foto-foto Bapak Joko Widodo ketika kuliah sudah diupload di Facebook saya tahun 2019,” terangnya.

Baca juga: 5 Beasiswa S1-S3 ke Luar Negeri Tanpa Perlu Nilai IPK atau Rapor

Sementara Ketua Kagama Bantuan Hukum Romulo Silaen membacakan pernyataan sikap yang salah satunya memuat kecaman terhadap segala bentuk kesesatan informasi dan berita bohong.

Ia menyayangkan tudingan palsu terhadap Joko Widodo sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM khususnya tentang isu penggunaan ijazah palsu.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong dan informasi yang menyesatkan, serta meminta penyebar informasi sesat untuk segera menghentikan perbuatannya yang melawan hukum.

“Kami tentu tidak menerima apabila ada kesesatan informasi dan berita bohong yang ditudingkan kepada Keluarga Alumni Gadjah Mada termasuk kepada Bapak Insinyur Joko Widodo. Oleh karena itu, kami meminta agar segera dihentikan penyebaran informasi yang tidak benar,” kata Romulo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com