Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Siswa Indonesia Borong 14 Medali di Olimpiade Internasional Earth Science 2022

Kompas.com - 02/09/2022, 14:21 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Delapan siswa Indonesia berhasil membawa pulang 14 medali dari semua kategori lomba di ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 yang digelar secara daring di Aosta, Italia pada 25-31 Agustus 2022.

IESO 2022 diikuti sebanyak 304 pelajar dari 40 negara. Para siswa yang mewakili Indonesia di ajang IESO merupakan siswa-siswi terbaik hasil seleksi ajang talenta Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang Ilmu Kebumian tahun 2021. Mereka tergabung dalam Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI).

Baca juga: Aplikasi Buatan Mahasiswa Indonesia Ungguli Kampus Global, Ini Kelebihannya

Berikut 8 siswa Indonesia yang berhasil meraih dua emas, empat perak, dan delapan perunggu di IESO 2022:

  1. Alvin Dermawan dari SMAN 1 Probolinggo
  2. Fahreza Nurhidayat dari SMAS Al-Azhar Mandiri Palu
  3. Gevin Kurniawan dari SMAN Plus Provinsi Riau
  4. Muhammad Wildan Tamami dari SMAN 1 Ponorogo
  5. Revanda Ghassan Randityo dari SMAN 1 Tambun Selatan
  6. Sheren Ardeline Tantrian dari SMAK Immanuel Pontianak
  7. Yoga Sanjaya dari SMAN 3 Surakarta
  8. Wafi Haidi dari MAN Insan Cendekia Serpong

IESO merupakan ajang kompetisi pelajar pra-perguruan tinggi untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan terkait geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi (sains keplanetan).

Kegiatan ini dipayungi oleh International GeoScience Education Organization (IGEO) yang merupakan suatu organisasi internasional dengan anggota para pendidik/organisasi/institusi pendidikan ilmu kebumian di seluruh dunia baik untuk tingkat pra perguruan tinggi maupun perguruan tinggi.

Baca juga: Kisah Mahasiswi Buka Toko Kelontong, Raup Omzet Rp 380 Juta Per Bulan

Empat kategori lomba

IESO 2022 terdiri dari empat kategori lomba yaitu Data Mining Test (DMT) dan Earth Learning Students’ Idea (ElSI) yang merupakan lomba perorangan, National Team Field Investigation (NTFI) dan Earth Science Project (ESP) yang merupakan lomba beregu.

Chrisstella Efivania Rosaline Presiden Jokowi memberikan arahan kepada Menpora agar Ibu Kota Nusantara (IKN) diajukan sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.

Data Mining Test (DMT) merupakan uji kemampuan siswa untuk menelusuri data teori dan lapangan dalam referensi yang diberikan, mengolahnya, dan menarik kesimpulan.

Tes ini lebih menekankan pada penalaran siswa dalam mempraktikkan pemahaman teoretis dalam ilmu kebumian untuk kasus tertentu.

Terdapat 4 kasus yang diangkat pada tes ini adalah The Alpine Orogeny from Alps to Himalaya: Similarities and differences; Climate change; Asteroids: Space rocks that orbit the Sun; dan Volcanoes and Earthquakes: Science and history.

Secara rinci, perolehan medali dalam kategori individu Data Mining Test (DMT) diraih oleh Revanda Ghassan Randityo meraih medali emas; Fahreza Nurhidayat meraih medali perak; dan Muhammad Wildan Tamami, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Alvin Dermawa masing-masing meraih medali perunggu.

Baca juga: Cara Dapatkan Bantuan Dana Program Indonesia Pintar SD-SMA

Penghargaan honorable mention juga diraih oleh Gevin Kurniawan dan Yoga Sanjaya dalam kategori ini.

Untuk kategori lomba individual berikutnya yaitu Earch Learning Students’ Idea (ELSI), para peserta diminta membuat video atau reel untuk menjelaskan mengenai berbagai fenomena di ilmu kebumian.
Dengan judul video “Angle of Repose”, Sheren Ardeline berhasil memperoleh medali emas. Selain itu, video berjudul “Prediction of The Sun Diameter” juga berhasil menghantarkan Wafi Haidi memperoleh medali perunggu.

Sementara pada kategori kelompok lomba National Team Field Investigation, tim Indonesia yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berhasil memperoleh 1 (satu) medali perak.

Mereka memperoleh medali ini setelah berhasil mengajukan penelitian yang luar biasa.

Tim pertama Indonesia terdiri dari Gevin Kurniawan, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Muhammad Wildan Tamami mengajukan judul penelitian: The Effects of Annular Solar Eclipse on Tidal Heights in Pemangkat Coast, West Kalimantan, Indonesia.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Kemudian, tim kedua Indonesia yang terdiri dari Fahreza Nurhidayat, Alvin Dermawan, Yoga Sanjaya, dan Revanda Ghassan Randityo mengajukan judul Provenance of Sediments in the Opak River, Yogyakarta, Indonesia.

Berikutnya, untuk kategori kelompok berikutnya yaitu Earth System Project (ESP), siswa dibagi menjadi kelompok internasional. Setiap kelompok harus berdiskusi untuk menjelaskan dan memberikan solusi dari topik atau kasus tertentu yang diberikan oleh dewan juri.

Kemudian, hasil riset tersebut diwujudkan dalam sebuah poster yang kemudian dipamerkan dan dinilai oleh para juri.

Topik-topik tersebut adalah isu-isu yang aktual saat ini, misalnya hubungan antara pemanasan global dengan sistem bumi dan kehidupan manusia (migrasi, kekeringan, pandemi) serta hubungan perubahan iklim dengan berbagai bencana alam.

Dalam kategori ini, Revanda Ghassan berhasil meraih medali perak, dan Muhammad Wildan Tamami, Fahreza Nurhidayat dan Wafi Haidi berhasil meraih medali perunggu.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2023 Lulusan SMA-SMK, Kuliah Gratis hingga Asrama

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hendarman terus mendorong para pemenang untuk tetap meneruskan prestasinya hingga ke tingkat selanjutnya.

“IESO merupakan salah satu contoh dari olimpiade yang menuntut kemampuan komprehensif siswa dalam berpikir kritis analitis, kreativitas menjawab persoalan secara tepat, komunikasi yang prima, dan kerja sama yang dinamis antarpeserta dari seluruh dunia. Ini adalah kemampuan abad ke-21 yang nyata diperlihatkan oleh generasi-generasi berbakat dunia dalam IESO,” terang Hendarman dilansir dari laman Pusat Prestasi Nasional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com