Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fredy Tobing Dikukuhkan Jadi Guru Besar FISIP UI Bidang Hubungan Internasional

Kompas.com - 07/08/2022, 22:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Fredy Buhama Lumban Tobing secara resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada 6 Agustus 2022.

Pengukuhan Guru Besar diikuti dengan orasi ilmiah Prof. Fredy Tobing dengan tema “Diplomasi Ekonomi dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia: Optimalisasi Multilevel dan Multitrack Diplomacy” di Kampus UI, Depok, Jawa Barat.

Dekan FISIP UI Prof. Semiarto Aji Purwanto menyampaikan kegembiraannya atas pengukuhan Fredy Buhama sebagai guru besar.

"Saya rasa kami semua di FISIP UI hari ini sangat bergembira, sangat bersyukur bahwa salah satu staf di Departeman Perhubungan Internasional, Prof. Freddy Tobing, hari ini memangku jabatan baru, jabatan tertinggi dalam profesi dosen, sebagai guru besar," ungkap Prof. Aji.

"Apa arti guru besar buat kami di FISIP yaitu memperkuat lini di bidang pendidikan dan pengajaran, sekaligus penelitian, bagi masyarakat umum warga Indonesia," ujarnya.

"Guru Besar di bidang HI ini adalah suatu hal yang penting, apalagi tadi kita mendengarkan pidato pengukuhannya yang mengangkat isu multi diplomasi," lanjut Prof. Aji.

Dalam kesempatan sama, Ahmad Akbar, alumni Jurusan Hubungan Internasional FISIP UI yang juga bakal calon dalam bursa Ketua Iluni UI menyampaikan, Prof. Fredy merupakan dosennya untuk mata kuliah Teori Hubungan Internasional.

"Maka bisa dilihat, bagaimana kedekatan hubungan antara mahasiswa dan dosen yang sampai saat ini terjalin dengan baik. Apalagi di layar UI TV tadi dapat dilihat ucapan-ucapan selamat dari para mantan mahasiswanya yang kini menjadi diplomat di berbagai belahan dunia," ungkap Ahmad Akbar.

"Hal ini menunjukkan bahwa lulusan HI banyak yang berhasil di karir sesuai ilmu yang dipelajarinya. Selain itu, kaderisasi pengajar juga begitu baik, sehingga saat ini sudah ada dua Guru Besar Profesor untuk jurusan yang relatif baru tersebut," ungkap Ahmad Akbar.

Baca juga: 2 Guru Besar UI Terima Penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang

Orasi pengukuhan guru besar Prof. Fredy Buhama

Prof. Fredy Tobing dalam orasi pengukuhan guru besar menyampaikan, intensitas perdagangan di antara negara-negara anggota dikarenakan reduksi hambatan tarif dan non-tarif yang selama ini menghambat kerja sama di antara negara anggota.

"Hal ini menunjukkan bahwa variasi jejaring intersection dalam kerja sama perdagangan dapat dilihat sebagai media dalam mengoptimalkan hubungan antar negara tersebut," jelas Prof. Fredy.

Lebih jauh ia menyampaikan, dengan menggunakan strategi diplomasi ekonomi dalam kerangka konsep multilevel dan multitrack.

Optimalisasi perdagangan, jelas Prof. Fredy, dapat dilakukan dalam kerangka multilevel tidak hanya oleh aktor pemerintah, namun juga oleh kelompok bisnis, namun tetap dalam kendali pemerintah sebagaimana budaya ekonomi politik Indonesia selama ini.

"Hal ini tentu bertujuan untuk tetap menjaga kepentingan nasional dan kesejahteraan masyarakat lokal di tengah daya saing global," ujar Prof. Fredy.

Ia juga mengatakan, melalui multitrack diplomacy berbagai aktor dilibatkan dalam proses perdagangan internasional. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu melibatkan dan memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk membuka relasi dengan berbagai perusahaan di kawasan dengan potensi mitra baru.

"Business to Business yang terjalin akan mengoptimalkan capaian dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Selain itu, dibutuhkan pula diversifikasi aktor komoditas unggul Indonesia yang telah menempati posisi strategis dalam komoditasekspor dunia, yakni dengan mendorong pegiat UMKM sebagai manifestasi diplomasi ekonomi Indonesia," tegasnya.

"Dengan demikian, tidak hanya melakukan perjanjian di antara para elit dalam pertemuan-pertemuan bilateral maupun multilateral, diplomasi ekonomi juga seyogyanya digerakkan dengan konektivitas antar individu," tambah Prof. Fredy.

Baca juga: Prof. Pantur Silaban, Guru Besar ITB yang Belajar ke Murid Einstein

Dengan harmonisasi berbagai aktor tersebut, maka diharapkan upaya ekspansi dan penetrasi
pasar bagi produk-produk Indonesia semakin masif, intensif, dan inklusif.

"Sebagai catatan terakhir, grand strategy diplomasi ekonomi Indonesia, khususnya dalam bidang perdagangan, harus mampu menyesuaikan diri dengan dinamika global yang terjadi saat ini dan ke depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com