Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Asal Jember Jadi WNI Pertama Bekerja di Tesla Jerman

Kompas.com - 22/05/2022, 17:51 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Setelah pertemuan Elon Musk dan Presiden Joko Widodo, Tesla berencana melebarkan sayapnya dengan membangun pabrik di Indonesia atau tepatnya di Batang Jawa Tengah.

Sebelum Indonesia, setidaknya Tesla telah memiliki pabrik di tiga negara yaitu Amerika Serikat, China, dan Jerman, dengan nama Gigafactory. Pada Maret 2022 yang lalu, Pabrik Gigafactory di Berlin, Jerman akhirnya resmi beroperasi.

Gigafactory Berlin terletak di kota kecil Grunheide yang terkenal sebagai penghasil batubara di Brandenburg, Jerman dan tidak jauh dari Berlin. Pabrik ini akan memproduksi Tesla Model Y dan baterai.

Hal yang membanggakan bagi Indonesia di tengah ekspansi Tesla di seluruh dunia, terdapat salah satu mahasiswa Indonesia asal Jember, Kevin Nizam Nabila yang menjadi salah satu pegawai yang bekerja di Gigafactory Tesla di Berlin, Jerman. Kevin menjadi orang Indonesia pertama yang bekerja di Pabrik milik Elon Musk tersebut.

Baca juga: Astra Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1-S2 Berbagai Jurusan

Cerita Kevin bisa menjadi orang Indonesia pertama yang bekerja di Pabrik Tesla

Kevin menyelesaikan studi bachelornya pada tahun Juni 2021 dengan mengambil spesialisasi Wirtschaftsingenieurwesen Vertiefung im Elektrotechnik atau dalam bahasa inggris nya electrical engineering and management.

Lalu, ia melanjutkan studi Master di University of Applied Science Brandenburg, Jerman dengan spesialisasi Energi Effisiensi Teknik.

Setelah lulus S1 dan kemudian sekarang melanjutkan studi S2, Kevin kemudian melamar kerja di Pabrik Tesla di Jerman pada tahun 2021 di mana saat itu pabrik tersebut masih belum mendapatkan izin dari Pemerintah Jerman dan baru mendapatkan ijin serta di resmikan pada Maret 2022 yang lalu.

Kevin kemudian menjadi orang Indonesia pertama yang bekerja di Pabrik Tesla di Jerman dan mulai bekerja pada 16 Mei 2022 .

Menurut Kevin, proses seleksi untuk menjadi pegawai Tesla cukup sulit dan merasa beruntung bisa menjadi bagian dari perusahaan listrik terbesar di dunia tersebut.

Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Beasiswa Indonesia Maju, Kuliah Gratis S1-S2

“Setelah lulus S1 pada Juni 2021, Saya mencoba melamar menjadi pegawai Tesla pada bulan Agustus 2021 dengan mengirimkan CV serta essay serta bercerita sejauh mana pengalaman selama ini yang berhubungan dengan posisi yang dilamar. Lalu mendapatkan appointment interview September awal untuk interview pertama by phone. Beruntung saya kemudian terpilih untuk mengikuti interview kedua yang dilakukan pada bulan September” ujar Mahasiswa kelahiran 7 April 1997 berdarah Madura dan Jawa ini dalam keterangan tertulis.

“Interview kedua dilakukan secara offline sekaligus di tes tentang dasar-dasar elektro dan produksi mobil. Saya dapat melaluinya dengan baik karena memiliki pengalaman magang sebelum masuk kuliah di Mercedes Benz di kota Rastaat, Jerman. Eh, saya dikabarin lulus tapi masih nunggu kontrak kerja yang lama tidak kunjung datang sampai sebelum puasa awal April 2022, alhamdulillah kontrak datang. Alhamdulillah saya mulai bekerja sejak 16 Mei 2022 lalu,” ujar mahasiswa yang memiliki hobi travelling itu menjelaskan.

Posisi Kevin sendiri di Tesla sebagai junior production engineer yang memiliki tanggung jawab dalam Manufaktur serta Mengoprasikan robot produksi dan menjaga kualitas produksi Mobil Tesla model Y.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

“Bangga bisa menjadi pegawai Tesla apalagi baru Kevin orang Indonesia pertama di sini. Hal lain yang membanggakan karena perusahaan Tesla ini mendukung keramahan lingkungan dan bangga lah kita bisa ikut serta menjaga kehijauan bumi,” ujar Mahasiswa yang juga aktif di organsiasi PPI Dunia.

“Harapan saya kedepan setelah nantinya menjadi ahli di Tesla, saya ingin pulang ke tanah air untuk membantu membangun indonesia. Saya akan mencoba untuk mengambil prorgram lanjutan dari perusahaan untuk menjadi tenaga ahli di bidang baterai mobil listrik,” imbuh  Kevin saat menjelaskan cita-citanya dalam membangun Indonesia.

Untuk memajukan teknologi Indonesia, Kevin memiliki sedikit masukan. “Perlu kolaborasi perusahaan luar negeri dan tenaga ahli untuk mengintegrasikannya dalam mengembangkan moderenisasi industri di Indonesia, serta menambahkan anggaran lebih untuk melakukan riset di bidang teknologi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com