Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Hari Kartini Jangan Hanya Sekadar Formalitas Semata

Kompas.com - 22/04/2022, 10:56 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Pusat Studi Wanita UGM, Dr. Widya Nayati mengatakan, Hari Kartini seharusnya tidak diisi dengan aktivitas yang hanya bersifat formalitas.

Hari Kartini memiliki makna yang mendalam dan menjadi momen refleksi bagi warga Indonesia.

Baca juga: 6 Tips Ajari Anak Puasa Sejak Dini dari Dokter Spesialis Anak RSA UGM

"Sering kali saat peringatan hari besar hanya sekadar upacara tapi tidak masuk hati. Sekadar hari libur bukan menjadi refleksi yang menjadikan kita lebih hebat," ungkap dia melansir laman UGM, Jumat (22/4/2022).

Dia mencontohkan, peringatan Hari Pahlawan yang seharusnya menjadi momen untuk mengingat para pahlawan serta teladan kepahlawanan mereka.

Pemahaman inilah yang memberi pendorong atau inspirasi, terutama dalam hal bela negara.

Gelar pahlawan nasional yang diberikan pemerintah, kata dia, juga seharusnya mendorong masyarakat melihat tindakan-tindakan inspiratif yang dapat diteladani di masa sekarang dan masa yang akan datang.

"Poinnya bagaimana kita belajar dari mereka, menginspirasi kita menjadi manusia Indonesia yang lebih baik," ucap Widya.

Dengan Hari Kartini, banyak orang mengetahui sekilas tentang sosok RA Kartini serta kalimatnya yang terkenal "habis gelap terbitlah terang".

Meski demikian profil, capaian, serta catatan sejarah tentangnya belum terlalu banyak digali.

Baca juga: Ini Tips Cegah Bau Mulut Saat Jalani Puasa ala Dokter Gigi UGM

"Kita harus membuka seperti apa beliau dan apa yang dilakukan menjadi suatu pembelajaran untuk ke depan," terang dia.

Dia mengungkapkan, Kartini menjadi teladan seorang insan muda yang tekun mencari ilmu dan membagikannya bagi banyak orang, memanfaatkan kesempatan yang ia miliki untuk belajar dan berdiskusi bagi kepentingan dan kemajuan banyak orang.

Teladan ini, lanjut dia, perlu ditiru oleh banyak orang, baik laki-laki maupun perempuan, baik anak muda maupun orangtua.

"Bayangkan pada abad itu dengan keterbatasan yang ada beliau mampu belajar banyak dan mau melakukan sesuatu tidak hanya untuk dia sendiri tetapi juga untuk teman-temannya. Tapi sekarang banyak orang egois hanya mencari ilmu untuk dirinya sendiri," tutur dia.

Agar teladan Kartini serta para pahlawan negara dapat terus dilestarikan, menurutnya diperlukan lebih banyak penelitian yang menggali catatan-catatan sejarah dan membuatnya tersedia bagi banyak orang.

Peringatan Hari Kartini yang umum dilakukan seperti mengenakan busana daerah tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan penghayatan yang benar.

Pemahaman akan keteladanan para pendahulu yang disertai dengan refleksi secara pribadi, sambung dia, akan menimbulkan kesadaran serta dorongan untuk ikut berperan menjadi Kartini masa kini, yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi-generasi yang akan datang.

Baca juga: Ini 4 Tips Puasa Ramadhan bagi Penderita Mag dari Dokter RSA UGM

"Jadi bukan lagi apa kata orang, tapi itu sungguh-sungguh masuk ke dalam hati kita," tukas Widya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com