KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang tak punya lahan luas, sebenarnya pekarangan yang ada di rumah juga dapat dimanfaatkan. Terutama untuk ditanami tanaman hidroponik.
Apalagi di daerah perkotaan, banyak rumah-rumah yang mulai menanam tanaman hidroponik. Tentu, sistem ini memiliki banyak keunggulan.
Terkait hal itu, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang ikut program KKN di Jalan Klamono III RT 55 Keluarahan Muara Rapak melakukan inovasi.
Baca juga: ITK Bagikan 5 Tips Dasar Bangun Rumah
Adapun inovasinya ialah 'Pemanfaatan Lahan Sempit dengan Sistem Hidroponik Bertenaga Listrik Panel Surya'. Dosen pembimbingnya ialah Meidi Arisalwadi, S.Si., M.Si., dan Hizkia Alpha Dewanto, S.T., M.Sc.
Melansir laman ITK, Kamis (17/2/2022), program KKN ini dipilih karena kawasan Muara Rapak yang padat penduduk memiliki potensi lahan pertanian yang masih sangat luas.
Hanya saja prospek pemanfaatan lahan sempit, seperti di pekarangan rumah, saat ini bisa menjadi tren tersendiri bagi masyarakat perkotaan.
Menurut Meidi Arisalwadi, sistem hidroponik NFT adalah sistem hidroponik yang merupakan salah satu dari sekian banyak sistem hidroponik.
Sistem hidroponik NFT dianggap sistem yang paling cocok untuk skala rumahan karena beberapa keunggulan dibandingkan sistem lain.
Sistem hidroponik NFT merupakan salah satu teknik hidroponik dimana akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
Adapun keuntungan menggunakan sistem hidroponik NFT antara lain:
Baca juga: Mahasiswa ITK Inovasi Produk Pertanian Sisa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.