Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Suryanegara
Dosen

Dosen tetap pada Departemen Teknik Elektro dan Direktur CEP-CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Menyelesaikan studi Doktor di Tokyo, program magister di London, dan sarjana di Depok.

Telah menulis lebih dari 100 artikel ilmiah bidang teknologi ICT yang dipublikasikan pada jurnal dan seminar internasional.

Membaca novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk” di tahun 2000, dan sejak saat itu sangat meminati ragam kisah kehidupan manusia.

Belajar Coding Sepanjang Hayat

Kompas.com - 08/02/2022, 15:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika generasi old masih sangat ingin belajar, maka terlebih lagi generasi zaman now.

Kemampuan mengembangkan program atau Coding adalah ketrampilan yang idealnya dikuasai generasi yang ingin memenangkan kompetisi peradaban modern.

Hampir seluruh aspek kehidupan dibentuk oleh sistem digital berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Masa depan industri dunia terletak pada sumber-sumber produksi yang mendukung ekonomi digital.

Platform teknologi informasi dan komunikasi berputar pada aplikasi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dengan kata kunci Internet of Things, Blockchain, Artificial Intelligence, 5G, dan teknologi komputasi modern lainnya.

Tantangan utamanya adalah tentang sumber daya manusia, karena setiap teknologi modern tersebut membutuhkan pengetahuan coding untuk mengembangkan teknologinya.

Jika Indonesia menginginkan sukses sebagai pemain utama, sebagai subyek, bukan sekadar obyek pasar di era ekonomi digital, maka negara ini harus membentuk SDM Unggul generasi pembelajar coding yang terlatih menggunakan bahasa pemrograman komputer.

Sebuah studi memperkirakan bahwa Indonesia akan membutuhkan 9 juta pekerja terampil untuk transformasi digital selama 15 tahun ke depan di mana jumlah tenaga terampil programmer komputer menjadi bagian dari angka tersebut.

Pada akhirnya adalah semangat

Hakikatnya, menuliskan bahasa pemrograman adalah mengimplementasikan logika matematika dan tentang berpikir logis dan sistematis.

Apapun bahasa pemrograman komputer berawal dari logika matematika sederhana, seperti sifat komutatif, asosiatif, negasi, invers, penarikan kesimpulan dari premis, dan hukum matematika lainnya.

Modal dasar sudah dimiliki oleh siswa Indonesia, karena teori logika matematika sudah menjadi materi kurikulum pendidikan yang wajib dipelajari siswa kelas X di seluruh Indonesia.

Tinggal selanjutnya adalah mentransformasikan dalam syntax coding atau struktur bahasa komputer hingga terwujud sebuah aplikasi.

Pada akhirnya, kompetensi pemrograman atau coding bukan hanya bagi orang-orang yang memilih jalur IPA atau ilmu pasti, melainkan siapapun dengan background pendidikan apapun.

Saya mengenal banyak programmer muda yang saat sekolah SMA memilih jalur IPS, dan ada yang saat kuliah mengambil jurusan perikanan.

Namun karena memiliki ketertarikan terhadap teknologi, mereka bersemangat belajar coding hingga sukses memiliki banyak portofolio pengembangan software, hardware dan ragam sistem informasi.

Saya mengamati itu semua, mencari kesamaan mereka dan ayah saya… hingga sampai pada satu simpulan: mereka adalah generasi yang sama-sama punya semangat belajar!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com