Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Tidak Perlu Persiapan Khusus Saat Anak 6-11 Tahun Divaksin

Kompas.com - 07/01/2022, 15:19 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun telah dilaksanakan di sejumlah daerah Indonesia. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan orang tua sebelum pemberian vaksin pada anaknya?

Pakar Virologi dan Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Mohammad Saifudin Hakim mengatakan tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan menjelang vaksinasi Covid-19 pada anak.

Namun demikian, anak perlu diberi pengertian untuk menjaga kesehatan secara umum. Misalnya, cukup istirahat sebelum pemberian vaksin, menjaga pola makan, dan tidak melakukan aktivitas berat seperti bermain berlebihan.

Baca juga: Targetkan 17,9 Juta Siswa, Ini Cara Daftar KIP Sekolah SD-SMA 2021

"Hal-hal tersebut harus dijaga supaya kondisi badan tetap sehat dan bugar saat pemberian vaksinasi," terang dosen FKKMK UGM dilansir dari laman kampus UGM.

Selain itu, Hakim menghimbau orang tua untuk menginformasikan secara jelas kepada petugas kesehatan terkait kondisi kesehatan anak.

Misalnya terkait riwayat alergi, riwayat pengobatan sebelumnya dan lainnya. Karena data ini penting bagi petugas kesehatan.

Hakim menyampaikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) secara umum.

Yakni, ada yang sifatnya lokal seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Selain itu, juga yang bersifat sistemik seperti demam. Kondisi demam merupakan bentuk respons tubuh dalam membentuk antibodi.

Sementara terkait kasus meninggalnya dua anak di Bone dan Jombang usai vaksinasi Covid-19, Hakim menjelaskan bahwa Komnas KIPI telah melakukan investigasi bahwa kedua kasus tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19.

Baca juga: Omicron Meluas, KPAI: Sekolah Tatap Muka 100 Persen Cukup Berisiko

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak takut untuk memberikan vaksin Covid-19 pada anak.

Karena adanya laporan kejadian semacam ini akan ditindaklanjuti oleh Komnas atau Komda KIPI untuk memastikan pelayanan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan secara optimal.

Ia kembali menekankan setiap ada kejadian serius pasca imunisasi, Komnas dan Komda KIPI akan melakukan investigasi untuk melihat adanya hubungan sebab-akibat kejadian tersebut dengan vaksin.

Sebab, KIPI adalah semua kejadian tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. Namun begitu, kejadian yang timbul belum tentu disebabkan oleh vaksin.

"KIPI adalah semua kejadian yang timbul setelah vaksin, tetapi belum tentu disebabkan oleh vaksin. Hal ini yang perlu dipahami oleh masyarakat umum sehingga tidak perlu terburu-buru menyimpulkan bahwa kejadian serius tersebut pasti disebabkan oleh vaksin Covid-19," paparnya.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com