Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Sekolah Penggerak, Harapan Transformasi Gaya Kepemimpinan Pendidikan: Tinjauan Hermeneutik Dilthey

Kompas.com - 28/10/2021, 13:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Keterampilan tersebut merupakan modal bagi pemimpin untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap perubahan kepemimpinan yang akan dilakukan. Menurut David Acher dan Alex Cameron, level kolaboratif dapat dikategorikan menjadi tiga spektrum, yaitu low, mutual, high (Acher.Cameron:2009).

Supaya terjadi simbiosis antar pemangku kepentingan, collaborative leadership pada Program Sekolah Penggerak harus mampu menunjukkan level kolaboratif yang tinggi.

Bagaimana gaya kepemimpinan tersebut akan dibentuk jika ditinjau melalui konsep hermeneutik Dilthey, yaitu erlebnis, ausdruck dan verstehen.

Erlebnis adalah sebuah pengalaman yang merupakan alur historis manusia yang terus mengalir tanpa putus sehingga membentuk suatu pengetahuan yang mendalam namun belum terobyektifikasi.

Baca juga: Sekolah Penggerak, Nadiem: Ada 4 Tahap Transformasi Sekolah Indonesia

 

Ausdruck adalah ekspresi hidup yang menghasilkan sesuatu produk. Verstehen adalah proses pemahaman yang bukan sekedar kognitif, namun menyangkut kompleksitas manusia.

Konsep kunci hermeneutik Dilthey merupakan keterkaitan bahwa sebuah alur pemikiran merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak pernah terputus.

Pengalaman tersebut akan membentuk pemahaman baru ketika ter interaksi kan dengan kompleksitas dan interpretasi terhadap pengalaman diri dan orang lain. Sehingga ketiganya akan menunjukkan keterkaitan causalitas yang menyebabkan kondisi perubahan itu terjadi.

Para pemimpin Program Sekolah Penggerak akan terlibat dalam sebuah kumparan interpretasi terhadap konsep perubahan kepemimpinan pendidikan yang sedang dibangun.

Tindakan perubahan merupakan ungkapan yang dipengaruhi oleh bagaimana pemimpin memahami kompleksitas pengalaman dan kompleksitas kontekstual sehingga hasil tindakan membawa peningkatan kualitas pendidikan yang dinamis.

Konsep hermeneutik Dilthey sebagai sebuah pendekatan digunakan untuk memprediksi bagaimana sebuah rancangan perubahan kepemimpinan dapat berhasil.

Jika ditinjau dari kacamata Dilthey, pengalaman pelaku perubahan dan kompleksitas berpikir turut menentukan interpretasi terhadap konsep perubahan yang sedang dijalankan.

Dengan demikian perubahan kepemimpinan pada Program Sekolah Penggerak pada akhirnya akan melahirkan pemimpin gaya baru, namun tidak menutup kemungkinan sebagian tetap mempertahankan gaya kepemimpinannya.

Baca juga: Apa Itu Pelajar Pancasila, Tujuan Sekolah Penggerak dari Nadiem Makarim

 

Sementara itu gaya kepemimpinan yang baru bisa jadi sesuai harapan Program Sekolah Penggerak dan bisa pula gaya baru yang di luar konsep Program Sekolah Penggerak.

Selain itu akan tercipta pula pemimpin yang baru dengan gaya kepemimpinan baru dan pengalaman paradigma baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com