Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dua Artis Ini Cerita Tantangan Menyusui dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 01/10/2021, 12:34 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

Para bidan tersebut memintanya untuk berusaha bahagia dengan makan makanan yang disuka, membaca buku yang disuka, menonton televisi yang disuka, mencari teman yang disuka, dan lain-lain.

“Pokoknya (lakukan) segala sesuatu yang kamu suka. Jadi, mood kamu bagus, suami juga senang, kan? Kalau kita bawaannya cranky (sensitif, mudah marah) suami juga kayak (bertanya) kamu kenapa sih,” ujarnya.

Jaga pola makan agar ASI bergizi

Tantangan menyusui tidak selesai dengan berhasil mengeluarkan ASI untuk bayi. Menurut Astrid, tantangan selanjutnya adalah memastikan ASI berkualitas dan bergizi untuk si kecil.

“Aku punya fase ketika ASI-ku banyak, tapi ternyata, kata bidanku, wah ini ASI kamu gizinya kurang. (Aku bertanya-tanya) tahu dari mana kalau gizi ASI-ku kurang,” ucap Astrid mengingat-ingat momen menyusui anak keduanya.

Bidan mengatakan, bahwa kuantitas ASI Astrid banyak, tetapi kualitasnya kurang karena ASI tidak cukup kental.

Baca juga: ASI Eksklusif Cegah Si Kecil Mengalami Stunting

Untuk membuat lebih bergizi dan berkualitas, pola makan ibu harus sangat diperhatikan.

Astrid menyebutkan, ada beberapa makanan wajib yang harus dikonsumsi ibu menyusui demi menjaga ASI tetap bergizi.

Makanan tersebut meliputi ikan, kacang-kacangan, susu, telur, sayuran, buah, air mineral yang cukup, dan kaldu ayam murni.

Astrid mengatakan jika kaldu ayam murni yang dibuat langsung dari rebusan ayam dapat membuat ASI lebih bergizi dan lebih kental.

“Itu (kaldu ayam murni) bagus banget, itu booster sih. Benar-benar langsung pekat ASI kita,” katanya.

Ia berpesan, ketika sedang menyusui, ibu tidak boleh menjalankan program penurunan berat badan atau diet.

“Karena aku waktu itu diet, tuh. (Saat berdiet) ASI banyak, tapi bening. (Sebenarnya) makanan yang aku makan tetap sama, tapi (saat itu) olahragaku jadi dua jam (biasanya hanya 30 menit),” jelas Astrid.

Berdasarkan pengalaman Astrid, intensitas olahraga yang tinggi saat sedang menyusui, dapat mempengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan. Hal itu tentu tidak baik bagi si kecil.

Pentingnya peran suami untuk keberhasilan menyusui

Pada kesempatan tersebut, Astrid mengaku bahwa peran suami selama mendampingi istri yang sedang menyusui adalah hal yang sangat penting.

“Yang paling penting adalah suami ada di situ (mendampingi). Dia (suami) mengelus-elus punggung saja, itu rasanya enak banget,” tutur Astrid.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com