Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Nol Klaster Sekolah Tatap Muka, Siswa Dilarang Nongkrong di Kafe

Kompas.com - 26/09/2021, 15:21 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) memastikan sampai saat ini tidak ditemukan klaster Covid-19 dari pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SMA/SMK dan SLB.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, dari data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dia terima adanya klaster Covid-19 saat PTM terjadi di jenjang SD dan SMP.

"Data klaster sekolah terhadap Covid-19 secara nasional dari Kemendikbud Ristek yakni 45,97 persen dari jenjang SD dan 19,07 persen dari jenjang PAUD dan SMP," katanya dilansir dari laman Kominfo.Jatimprov.

Baca juga: Siswa, Ini Perbedaan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Gizi Seimbang

Wahid menuturkan dari laporan yang dia terima dari para Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jatim menyebutkan tidak ada klaster yang terjadi dari PTM jenjang SMA/SMK atau SLB.

"Laporan dari para Kepala Cabang Dinas Pendidikan se-Jatim untuk SMA/SMK SLB di Jatim aman dari klaster Covid-19 sekolah," katanya.

Meski relatif aman, pihaknya tetap melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan PTM jenjang SMA/SMK atau SLB yang berjalan 22 hari untuk mengantisipasi adanya klaster Covid-19.

"SMA/SMK atau SLB telah 100 persen PTM. Untuk evaluasi, yang pertama sekolah melakukan hybrid learning, perpaduan antara tatap muka dan daring," katanya.

Karena tatap muka hanya berlangsung selama dua jam, lanjut Wahid, maka kekurangannya ditambahi pada pembelajaran jarak jauh. Setelah pulang sekolah mengikuti PTM, siswa akan mengikuti pembelajaran jarak jauh di rumah.

"Ini diantisipasi agar siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka tidak nongkrong di kafe bersama teman-temannya," ujarnya.

Kedua, sudah banyak sekolah-sekolah yang memanfaatkan teknologi digital sehingga memungkinkan pembelajaran PTM di kelas bisa diikuti secara langsung oleh siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah.

Dikatakannya, siswa bisa berinteraksi dan bertanya dengan guru dan berinteraksi dengan teman-temannya yang melakukan PTM di Sekolah.

"Tentunya model hybrid learning ke depan akan dikembangkan. Dengan teknologi digital apalagi kemarin sudah diluncurkan 5G sangat memungkinkan pembelajaran secara daring," ucapnya.

Dia menilai masih adanya siswa yang berkumpul selepas PTM karena lama tidak bertemu dengan teman-temannya.

"Untuk itu kami meminta agar kepala sekolah mengimbau kepada siswa untuk langsung pulang setelah selesai PTM karena pada beberapa jam berikutnya ada PJJ. Sehingga keberadaan siswa termonitor," ujarnya.

Baca juga: Empat Lokasi Wajib Prokes Selama Sekolah Tatap Muka

Lima ketentuan sekolah tatap muka

Ada lima ketentuan yang diatur dalam SKB Empat Menteri terkait penerapan protokol kesehatan. Apa saja? Berikut rinciannya:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com