KOMPAS.com - Saat ini, Indonesia masih menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi.
Bahkan sejak pandemi Covid-19, prevalensi pasien penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan. Untuk itulah masyarakat harus bisa menjaga kesehatan dengan baik.
Dalam bincang bincang pagi bersama RAISA radio, Kamis (2/9/2021), Lastdes Cristiany Friday, S.Gz, MPH., dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM memberikan penjelasan.
Baca juga: Mahasiswa UB Kombinasi 2 Bahan Ini untuk Nutriterapi Diabetes Melitus
Menurutnya, kasus diabetes terbanyak di Indonesia adalah diabetes tipe 2 yang penyebabnya kebanyakan karena gaya hidup yang tidak benar.
"Pemilihan jenis makanan dan pengolahannya menjadi salah satu penyebab diabetes," ujar Lastdes seperti dikutip dari laman FK-KMK UGM.
Dikatakan, tujuan diet pada pasien diabetes adalah menjaga gula darah tetap stabil agar dapat mendukung aktivitas sehari-hari.
Kemudian prinsip diet pada penderita diabetes sebetulnya adalah diet sehat yang memperbolehkan makanan apapun namun harus memperhatikan jenisnya, jumlahnya dan jadwalnya atau biasa dikenal dengan prinsip 3J pada pasien diabetes.
Disarankan pasien diabetes tidak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti:
1. nasi putih
2. cornflakes
3. jenis kue-kue manis
"Ini karena akan mudah meningkatkan gula darah. Selain itu juga tidak memberikan gula tambahan pada makanan, cukup 4 sendok/hari saja," jelas Lastdes.
Baca juga: Akademisi UGM: Begini Cara Jaga Konsentrasi Mahasiswa dengan Gizi Seimbang
Sementara mengonsumsi buah dan sayuran sangat dianjurkan pada pasien diabetes. Namun harus memperhatikan jenis sayuran apa saja yang diperbolehkan.
Sayuran yang diperbolehkan ialah:
Sayuran yang dibatasi:
Cara memasak supaya bisa dimakan dan bisa merasakan enak misalnya dengan cara merebus dan ditambahkan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia, memasak dengan dipepes juga bisa menjadi alternatif pasien diabetes.
"Disarankan untuk pasien diabetes menghindari masakan indonesia yang ada penambahan kalori berlebihan seperti penambahan santan pada rendang dan gulai," terang Lastdes.
Baca juga: 5 Tips Kelola Keuangan Mahasiswa dari Akademisi UII
Selain mengatur pola makanan, aktivitas fisik jenis aerobik seperti jalan pagi dan sepeda statis juga dapat membantu menstabilkan gula darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.