Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Kombinasi 2 Bahan Ini untuk Nutriterapi Diabetes Melitus

Kompas.com - 13/08/2021, 11:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebanyak 8,4 juta warga Indonesia menderita penyakit Diabetes Melitus pada tahun 2000. Bahkan pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 21,3 juta penderita berdasarkan data Kemenkes RI 2018.

Bagi penderita Diabetes Melitus tentu dibutuhkan pemberian obat-obatan yang harus dikonsumsi berkelanjutan selain dengan memperbaiki pola hidup oleh para penderita.

Terkait hal itu, tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya (UB) menemukan kombinasi daun kelor dan tomat yang dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Baca juga: Mahasiswa UB Manfaatkan Bahan Ini untuk Penyembuhan Luka Kaki Diabetes

Ketiga mahasiswa itu ialah Vanya Sasikirana, Ayu Kurrotu Aini dan Ayu Andrian Tohalifah.

Menurut Ayu, kulit tomat dan daun kelor sebagai gagasan baru terapi herbal atau nutriterapi dalam bidang kesehatan.

Dikatakan, kulit tomat dan daun kelor merupakan bahan pangan herbal yang banyak dikonsumsi di Indonesia.

Kulit tomat banyak mengandung:

1. likopen

2. rendah karbohidrat

3. 100 kali lebih efisien dalam mengendalikan radikal bebas dibanding vitamin E

4. diduga dapat meningkatkan kadar superoxide dismutase (SOD)

Sedangkan daun kelor berpotensi sebagai:

1. antidiabetik dan antihiperglikemik

2. penurun kadar glukosa darah

3. mengandung senyawa alkaloid dan steroid atau tripenoid

"Selain itu juga daun kelor mudah ditemui di seantero Nusantara," ujar Ayu seperti dikutip dari laman UB, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Dosen dan Mahasiswa Ini Mulai Berdamai dengan Pandemi

Di bawah bimbingan dr. Novi Khila Firani, M.Kes, Sp.PK, kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta ini berharap dapat menjadi terobosan terbaru dalam pengembangan terapi herbal berbasis fitofarmaka di Indonesia.

Tentu yang bermanfaat sebagai terapi Diabetes Melitus Tipe 2. Nantinya, kelompok ini akan bertanding dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com