KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, kalangan anak-anak juga rentan terpapar virus corona.
Dari data Kementerian Kesehatan, anak-anak usia sekolah yang terpapar Covid-19 sebesar 12,82 persen dari jumlah keseluruhan.
Apalagi dengan adanya Covid-19 varian Delta ini yang menyebabkan virus menjadi makin mudah menular.
Dewi menekankan, anak-anak yang terkonfirmasi Covid-19 memiliki kemungkinan lebih rendah dirawat di rumah sakit atau menyebabkan kematian.
Baca juga: Mahasiswa, Ini Lho 4 Program Beasiswa Menarik Bisa Kamu Manfaatkan
Namun perlu diingat bahwa kalangan anak-anak dan remaja ini tetap dapat tertular dan menularkan virus corona.
"Sehingga juga dapat mempengaruhi usia lain karena tidak mungkin mereka tinggal sendiri," jelas Dewi Nur Aisyah dalam Webinar Kesiapan Belajar Lewat Pertemuan Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19 yang diadakan Plan Indonesia, Selasa (27/7/2021).
Ada beberapa provinsi yang memiliki kasus aktif konfirmasi Covid-19 tertinggi pada anak usia sekolah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY.
"Ini 4 provinsi terkait jumlah kasus aktif untuk anak-anak tertinggi di level provinsi," tandas Dewi.
Baca juga: Rekomendasi Satgas Cegah Penularan Covid-19 pada Anak Usia Sekolah
Sedangkan untuk jumlah kumulatif anak usia sekolah yang terpapar Covid-19 di level provinsi juga hampir sama.
Dinkes juga memiliki data kasus Covid-19 pada anak usia sekolah yang sudah diklasifikasikan sesuai usianya.
Untuk anak usia 0-2 tahun, provinsi dengan kasus tertinggi yakni:
Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, anak usia sekolah yang terpapar Covid-19 paling banyak anak usia SD atau usia 7-12 tahun.
Berikut rincian umur anak yang terpapar Covid-19 sebagai berikut:
Baca juga: Mahasiswa Unair Ubah Bunga Telang Jadi Skincare, Ini 3 Khasiatnya
Jumlah anak usia sekolah yang terkonfirmasi Covid-19 ini ada sejumlah rekomendasi yang diberikan Satgas.
Satgas Penanganan memiliki beberapa rekomendasi pencegahan, sebagai berikut:
"Pada intinya untuk mengoptimalkan pengendalian di lapangan, kita membutuhkan kombinasi antara disiplin individu dan disiplin kolektif mulai dari 3M, 3T dan vaksinasi ," tutup Dewi.
Baca juga: Mahasiswa, Kenali 7 Penemu Teknologi dari Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.